Muslimahdaily - Indonesia dikenal sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Namun, seiring berkembangnya Islam di dunia, potensi tergesernya Indonesia menjadi negara mayoritas Islam terlihat dengan adanya 3 negara yang mengalami kenaikan populasi muslim.

Data yang diperoleh dari Pew Research Center sejak tahun 2010-2015 menunjukkan bahwa sebanyak 12,6 persen penduduk muslim dunia di Indonesia (219.960.000 jiwa). Dan hingga kini, presentase menurun sehingga diprediksi bahwa Indonesia hanya mengantongi 8,5 persen total populasi muslim dunia di tahun 2060.

Dilansir dari Republika, saat ini negara dengan penduduk Islam terbanyak adalah Indonesia, India, Pakistan, Bangladesh, Nigeria, Mesir, Iran, Turki, Algeria, dan Irak.

Melihat urutan negara-negara tersebut, dapat disimpulkan India menjadi negara pertama yang berpotensi menggeser Indonesia di tahun 2060. Populasi muslim India saat ini sebanyak 194.810.000 atau 11,1 persen dari populasi Muslim dunia, dan akan meningkat dengan presentase yang sama dengan total 333.090.000 jiwa.

Meskipun Islam di India merupakan minoritas, jumlah penduduknya yang padat membuat India memperoleh prediksi tersebut.

Sama halnya dengan Pakistan yang juga diprediksi akan menggeser Indonesia dan menjadi urutan ke-dua setelah India. Negara ketiga yang berpotensi menggeser Indonesia adalah Nigeria, meskipun mayoritas penduduknya Kristen, negara ini mengantongi 90 juta populasi muslim dunia yang akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Sehingga dari pembaruan data yang ada, urutan negara dengan mayoritas muslim terbesar adalah India, Pakistan, Nigeria, Indonesia, Bangladesh, Mesir, Irak, Turki, Iran, dan Afghanistan.

Menurut Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas mengatakan kepada Republika bahwa menurunnya presentase Muslim di Indonesia akan berakibat pada ciri khas Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.

"Orang melirik negara kita itu karena mayoritas Muslim dan jumlahnya terbesar di dunia," ujarnya pada Rabu (27/1).

Menurut Buya Anwar, penyebab lainnya adalah Indonesia sedang mengalami masalah solidaritas yang mulai terpecah-belah, juga kesenjangan ekonomi yang banyak membuat manusia murtad.

Buya Anwar memberi contoh ada seorang siswa muslim yang hidup kekurangan mendapatkan beasiswa dengan syarat pindah agama, itu benar adanya dan sering terjadi pada masyarakat Indonesia. Beliau menekankan untuk masyarakat agar tidak mengeksploitasi dakwah umat Islam hanya karena faktor kemiskinan.

Selaras dengan hal itu, Buya Anwar beharap agar generasi muda dapat menerapkan perkembangan ekonomi dengan fokus kepada aktivitas finansial. Hal ini dimaksudkan agar Indonesia memperbaiki ekonomi keumatan dan membuat anak-anak milenial lebih banyak melirik dunia bisnis.