Muslimahdaily - Selasa (30/3), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menominasikan Zahid Quraishi sebagai hakim federal. Tentunya, langkah awal ini menjadi suatu keputusan yang bersejarah bagi warga Muslim AS yang menempati posisi tersebut.
“Hakim Quraishi telah membela dan melayani negara kami dengan perbedaan dalam berbagai peran. Dan akan membuat sejarah jika dikukuhkan sebagai hakim federal Muslim Amerika pertama,” ujar senator New Jersey Cory Booker, dilansir dari Kuwait Times.
Jika Senat menyetujui, Zahid akan menjadi Muslim Amerika pertama yang menjabat sebagai hakim distrik federal. Di bawah Konstitusi AS, Presiden dapat memilih kandidat hakim di Mahkamah Agung dan pengadilan federal lainnya. Namun, yang berwenang untuk memutuskan hanya Senat.
Biden resmi mengumumkan 11 calon yudisial pertamanya, diantaranya tiga wanita berkulit hitam untuk pengadilan wilayah federal, wanita Asia Amerika pertama yang bertugas di Distrik AS untuk Distrik Columbia yang dikenal menangani kasus-kasus besar, dan wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai hakim federal untuk Distrik Maryland.
“Daftar calon yang luar biasa ini diambil dari pikiran terbaik dan cemerlang dari profesi hukum Amerika. Masing-masing sangat memenuhi syarat dan siap untuk memberikan keadilan dengan setia di bawah konstitusi kita dan tidak memihak kepada rakyat Amerika. Mereka mewakili keragaman latar belakang, pengalaman, dan perspektif yang luas membuat bangsa kita kuat,” jelas Biden, dilansir dari laman The National News.
Biden yang mengajukan daftar calonnya dengan cepat mendapat sorotan dari Gedung Putih. “Iktikad untuk menominasikan 11 orang hari ini lebih cepat daripada Presiden mana pun dalam sejarah moderen,” tutur pihak dari Gedung Putih.
Diketahui, Zahid adalah seorang Muslim keturunan Pakistan. Ia juga orang Muslim Amerika Asia pertama yang menduduki bangku federal di New Jersey pada 3 Juni 2019. Kini, Zahid seorang hakim hakim federal di New Jersey, Vikinage Trenton.
Zahid dilahirkan di New York dan dibesarkan di New Jersey. Ia seorang lulusan dari John Jay College of Criminal Justice pada 1997. Zahid juga menyandang sarjana hukum di Rutgers Law School tahun 2000.
Pria berumur 45 tahun tersebut pernah menjabat sebagai jaksa militer dan mencapai pangkat kapten di Korps Jenderal Advokat Hakim Angkatan Darat AS. Kemudian, ia dikirim ke Irak untuk mendukung pembebasan Irak pada 2004 dan 2006, sebut Gedung Putih dari laman The National News.