Muslimahdaily - Sejumlah maskapai penerbangan internasional mengambil langkah tegas terkait situasi geopolitik yang memanas di kawasan Timur Tengah, khususnya yang melibatkan agresi Israel. Empat maskapai besar dunia menunjukkan sikap dengan menangguhkan hingga membatalkan penerbangan ke dan dari Israel.
- Virgin Atlantic
Maskapai penerbangan asal Inggris, mengambil langkah paling signifikan dengan mengumumkan pembatalan permanen rute penerbangan langsung ke 'Israel'. Sebelumnya, maskapai ini telah menangguhkan rute Inggris-'Israel' pasca 7 Oktober 2023 dan sempat berencana untuk kembali beroperasi pada Oktober 2025. Namun, rencana tersebut kini dibatalkan sepenuhnya, menandakan sikap tegas Virgin Atlantic terhadap situasi yang sedang berlangsung.
- British Airways
Maskapai penerbangan Inggris lainnya, memperpanjang penangguhan seluruh penerbangan ke dan dari 'Israel' hingga 8 Mei 2025. Keputusan ini diambil menyusul insiden serangan rudal yang dilaporkan melukai enam orang di Bandara Ben Gurion. Keselamatan penumpang dan awak pesawat menjadi prioritas utama dalam kebijakan penangguhan ini.
- Lufthansa Group
Perusahaan penerbangan asal Jerman yang membawahi sejumlah maskapai seperti SWISS dan Austrian Airlines. Grup ini memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv hingga 11 Mei 2025. Peningkatan ketegangan di kawasan tersebut menjadi alasan utama di balik keputusan ini, di mana Lufthansa Group berupaya untuk menghindari potensi risiko bagi operasional dan keselamatan penerbangannya.
- Delta Air Lines
Maskapai dari Amerika Serikat juga mengambil tindakan serupa dengan menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 25 Mei 2025. Keputusan ini diambil menyusul laporan mengenai serangan yang menyebabkan kerusakan di sekitar area Bandara Ben Gurion. Delta Air Lines juga menempatkan keselamatan penumpang dan kru sebagai pertimbangan utama dalam mengambil kebijakan ini.
Berbeda dengan Virgin Atlantic yang mQengambil langkah permanen, maskapai lain seperti British Airways, Lufthansa Group, dan Delta Air Lines masih memberlakukan penangguhan penerbangan bersifat sementara. Mereka menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi geopolitik di kawasan tersebut dan melakukan evaluasi berkala untuk menentukan langkah selanjutnya terkait operasional penerbangan ke dan dari Israel.
Sikap sejumlah maskapai ini menjadi indikator nyata dampak konflik regional terhadap industri penerbangan internasional dan menjadi perhatian bagi para pelaku perjalanan udara.