Muslimahdaily - Nabi Ibrahim alaihissalam, adalah seorang nabi yang memiliki julukan khalilullah atau nabi kesayangan Allah. Selain itu ia juga merupakan salah satu Ulul Azmi yang paling mulia setelah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.
Sifat kepatuhan dan penghambaannya yang kuat pun sangat tergambar ketika ia rela mengorbankan anaknya untuk disembelih demi menaati perintah Allah.
Seperti hal nya manusia lain, Nabi Ibrahim pun mengalami kematian. Namun, nampaknya Allah memberikan kesempatan hidup lebih lama kepada Nabi Ibrahim. Sebab dalam beberapa riwayat dikabarkan bahwa beliau meninggal dalam usia ratusan tahun.
Berikut beberapa riwayat yang menggambarkan sosok Nabi Ibrahim serta usia terakhirnya, dikisahkan dalam Buku Kisah Para Nabi, karya Imam Ibnu Katsir.
Gambaran Sosok Nabi Ibrahim
Imam Ahmad meriwayatkan, dari Yunus dan Hujain, dari Al-Laits, dari Abu Zubair, dari Jabir, dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Setelah itu aku diperlihatkan sejumlah Nabi. Disana aku melihat Musa, ia adalah contoh pria yang memiliki postur yang tegap yakni besar dan kekar). Kemudian aku melihat Isa bin Maryam, setelah aku amati dari dekat wajahnya sangat mirip dengan Urwah bin Mas’ud. Setelah itu aku melihat Ibrahim, dan ketika aku amati dari dekat wajahnya mirip dengan orang yang bersama kalian ini (yakni dengan diri Nabi sendiri).”
Terdapat hadist lain pula yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, melalui Aswad bin Amir, dari Israil, dari Utsman, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Ketika itu aku bertemu dengan Isa bin Maryam, Musa dan Ibrahim. Adapun Isa, ia memiliki warna kulit yang kemerahan, berambut ikal dan dada yang membusung. Sedangkan Musa memiliki warna kulit yang gelap, bertubuh tegap, dan rambut yang panjang.” Nabi menjawab, “Lihatlah sahabat kalian ini.” Yakni mirip dengan beliau.
Imam Bukhari meriwayatkan bahwasannya ketika Ibnu Abbas ditanya mengenai Dajjal dan apakah di antara kedua matanya benar-benar bertuliskan kata “kafir” atau huruf “kaaf faa raa,” ia menjawab bahwa ia tak pernah mendengar deskripsi tentang dajjal, yang ia dengar hanyalah deskripsi Musa dan Ibrahim dari Rasulullah,
“Adapun Ibrahim, lihatlah orang yang di hadapan kalian ini. sedangkan Musa, ia adalah seorang yang berkulit gelap dan berambut keriting, ketika itu ia tengah mengendarai seekor unta merah dengan tali kekang yang ditandai, sepertinya aku melihatnya saat itu sedang menuruni lembah sambil bertalbiyah.”
Usia Terakhir dan Sakitnya Nabi Ibrahim Sebelum Wafat
Dikatakan oleh para Ahli Kitab, bahwa Nabi Ibrahim jatuh sakit terlebih dahulu, sebelum akhirnya meninggal dunia saat usia 175 tahun. Ada juga yang mengatakan bahwa beliau meninggal di usia 170 tahun. Riwayat Ibnu Al-Kalbi bahkan mengatakan bahwa Ibrahim menjalani kehidupan selam 200 tahun lamanya.
Riwayat mengenai usia Nabi Ibrahim juga tertera dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda, “Nabi Ibrahim berkhitan dengan menggunakan qadum atau kapak atau di di daerah Qadum, ketika itu ia telah mencapai usia seratus dua puluh tahun, dan setelah itu ia masih menjaani kehidupannya selama delapan puluh tahun.”
Lalu Ibnu Hibban meriwayatkan, dari Abdurrazzaq, bahwa Qadum adalah nama sebuah tempat.
Dalam kitab hadist shahih, dikatakan pula bahwa Nabi Ibrahim dikhitan setelah ia berusia delapan puluh tahun, lalu pada riwayat lain juga disebutkan bahwa ketika itu ia berusia delapan puluh tahun. Namun, meski demikian tidak ada perbedaan mengenai jumlah tahun yang ia jalani setelah itu (yakni delapan puluh tahun lagi), wallahu a’lam.
Setelah Nabi Ibrahim wafat, ia dimakamkan di gua yang sama seperti tempat dikebumikannya Siti Sarah, tepatnya di tanah bekas milik Efron di daerah Hebron. Ia dimakamkan langsung oleh kedua anaknya, Ismail dan Ishaq, semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada mereka semua.