Muslimahdaily - Ahli biografi dalam kitab Kisah Para Nabi karya Imam ibnu Katsir mengatakan bahwa namanya adalah Ilyas Taspa. Ada juga yang mengatakan ia adalah anak dari Yasin bin pinehas bin Eleazar bin Harun. Ada juga yang mengatakan Nabi Ilyas adalah anak dari Azer bin Harun bin Imran.

Para ulama mengatakan, bahwa Nabi Ilyas diutus kepada penduduk ba'labak bagian barat Damaskus. Ia diperintahkan untuk mengajak mereka kembali ke jalan Allah dan meninggalkan penyembahan berhala yang mereka namakan "ba'lan." Namun, ada juga yangmengatakan bahwa "ba'lun" itu adalah salah seorang wanita di antara mereka. Wallahu a'lam.

Pendapat yang lebih benar adalah pendapat pertama, sebagaimana disampaikan oleh Allah di dalam Al-Quran,

"Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang Rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta. (Yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?" Tetapi mereka mendustakannya (Ilyas), maka sungguh, mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang disucian (dari dosa), Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. "Selamat sejahtera bagi Ilyas." Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (Qs. Ash-Shaffat: 123-132)

Saat itu, kaumnya mendustakannya, menentangnya bahkan bertekad untuk membunuhnya. Diceritakan pula karena tekad kaumnya itu, Nabi Ilyas akhirnya meninggalkan mereka untuk bersembunyi.

Abu Ya'qub AlAdzrai meriwayatkan dari Yazid bin Abdish-Shamad, dari Hisyam bin Ammar, dari seseorang, dari Kaab Al-Ahbar, ia berkata,

"Ketika itu Ilyas bersembunyi dari Raja yang berkuasa, di sebuah gua yang kering selama sepuluh tahun, hingga akhirnya Raja tersebut tewas dan digantikan dengan yang lain. Lalu Ilyas keluar dari guanya dan menawarkan keimanan kepada Raja tersebut. Namun, Raja itu juga menolak, padahal kaumnya banyak sekali yang mau beriman, lebih dari sepuluh ribu orang. Lalu Raja itu memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh siapa saja yang beriman dari kaunya sampai habis."

Ibu Abi Dunia meriwayatkan, dari Abu Muhammad Qasim bin Hasyim, dari Umar bin Said Ad-Dimasyqi, dari Said bin Abdil Azizm dari seorang guru di Damaskus, ia berkata, "Ilyas melarikan diri dari kaumnya ke sebuah gua selama dua puluh hari (atau dikatakan empat puluh hari). Di sana ia mendapatkan makanan yang dibawa oleh burung gagak."

Riwayat Tentang Pertemuan Ilyas dengan Sejumlah Orang

Salah satu riwayat yang paling terbaik adalah riwayat Abu Bakar bin Abi Dunya, dari Bisyr bin Muadz, dari Hammad bin Waqid, dari Tsabit, ia berkata,

"Pada suatu malam, kami bersama Mush'ab bin Zubair di Kota Kufah. Lalu aku berjalan ke arah sebuah tembok dan melakukan shalat sunnah dua rakaat di sana. Aku membuka shalatku dengan membaca surat Al-Mukmin ayat satu sampai tiga.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki di belakangku mengendarai bagal yang berwarna keabu-abuan dengan ciri khas dari Yaman. Lalu ia bertanya kepadaku, "Apabila kamu membaca, 'yang mengampuni dosa' maka ucapkanlah, 'Wahai Tuhan yang mengampuni dosa, ampunilah dosa-dosaku. Apabila kamu mebaca 'yang menerima taubat' maka ucapkanlah, 'Wahai Tuhan yang menerima taubat, terimalah taubatku.'

Apabila kamu membaca, 'yang keras hukuman-Nya' maka ucapkanlah, 'Wahai Tuhan yang keras hukuman-Nya, janganlah Engkau menghukum diriku.' Apabila kamu membaca, 'yang memiliki karunia' maka ucapkanlah, 'Wahai Tuhan yang memiliki karunia, karuniakanlah rahmat-Mu kepadaku."

Setelah aku rasa telah selesai pembicaraannya, maka aku pun menoleh ke arahnya, namun ternyata aku tidak melihat siapapun di sana. lalu aku keluar menemui kawan-kawanku yang lain, dan bertanya, "Apakah kamu melihat ada orang mengendarai bagal yang berwarna keabu-abuan dengan ciri khas dari Yaman?" mereka menjawab, "Tidak ada siapapun yang lewat disini." Setelah kami sadari, ternyata orang itu adalah Ilyas.

 

Suha Yumna

Add comment

Submit