Muslimahdaily - Suatu hari, ada seorang laki-laki Yahudi yang menuduh laki-laki muslim telah mencuri untanya. Meskipun lelaki muslim itu tak mengambilnya, lelaki Yahudi tetap bersikeras menuduh dan mengaku memiliki bukti atas kejadian tersebut. Padahal, unta yang ada saat itu adalah benar-benar milik lelaki muslim.

"Aku mempunyai bukti dan saksi yang melihat engkau telah mencuri untaku. Bagaimana kamu dapat mengelak darinya?"

Lelaki muslim itu akhirnya bertanya, tentang keberadaan saksi-saksi yang katanya telah melihat perbuatannya. Setelah itu, dihadapkanlah ia dengan keempat saksi yang dihadirkan oleh lelaki Yahudi.

"Ini dia empat orang saksi yang melihatmu mencuri untaku. Apakah engkau masih tidak mau mengaku?" ujar lelaki Yahudi.

Lelaki muslim itu pun memperhatikan satu persatu para saksi, ia merasa tak pernah meihat dan menganl orang-orang tersebut sama sekali. Ia merasa tak terima karena dituduh begitu saja dengan saksi palsu, akhirnya ia meminta pada lelaki Yahudi untuk membawa kasus ini pada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

"Aku tidak bisa dengan tuduhan ini dan aku meminta agar masalah ini dihadapkan kepada Rasulullah. Aku rasa hanya beliau saja yang dapat menyelesaikan masalah ini," ujarnya.

Setelah mempertimbangkan dan berpikir beberapa saat, lelaki Yahudi itu akhirnya setuju. Ia pun merasa sangat percaya diri karena memiliki saksi yang banyak. Sedangkan sang lelaki muslim meski tak memiliki saksi, ia percaya bahwa Rasulullah akan memberikan keputusan yang adil.

Mereka pun pergi menemui Rasulullah bersama keempat orang saksi. Mereka menyampaikan permasalahan yang terjadi kepada beliau. Pada awalnya ketika Rasulullah melihat lelaki Yahudi itu memiliki saksi lebih dari cukup, beliau memutuskan bahwa lelaki muslim yang bersalah.

"Dari keterangan dan kesaksian empat orang ini, aku memutuskan bahwa engkau (lelaki muslim) bersalah karena mencuri unta. Oleh karena itu, engkau harus menerima hukuman."

Mendengar keputusan tersebut, lelaki muslim itu merasa kebingungan. Ia merasa ak mengambil unta tersebut. Akhirnya ia berdoa kepada Allah, "Ya Allah, wahai Tuhanku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak pernah mencuri unta lelaki Yahudi ini."

Setelah berdoa kepada Allah, ia pun kembali meyakinkan Rasulullah tanpa bermaksud membantah keputusannya.

"Wahai Rasulullah, aku tidak membantah apapun yang sudah menjadi keputusanmu. Akan tetapi untuk lebih adil, sebaiknya engkau juga menanyakan unta ini, apakah benar saya telah mencurinya?"

Akhirnya Rasulullah menerima permintaan lelaki muslim itu dan bertanya kepada unta tersebut, "Wahai unta, milik siapakah engkau ini sebenarnya?"

Dengan izin Allah, unta itu seolah mengerti apa yang ditanyakan oleh Rasulullah, lalu unta itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, aku adalah milik lelaki muslim ini. Sementara lelaki Yahudi dan empat saksi itu adalah saksi munafik dan pendusta."

Mendengar jawaban sang unta, lelaki Yahudi dan empat orang saksi itu terkejut. Sementara Rasulullah masih sedikit heran dan bagaiaman unta tersebut bisa menyatakan kebenaran.

Rasulullah pun kembali bertanya pada lelaki muslim, "Wahai lelaki muslim, apakah amalanmu sehingga unta ini dapat menyatakan kebenaran?"

Lelaki itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, aku tidak pernah tidur di waktu malam, kecuali setelah aku bershalawat atasmu sebanyak sepuluh kali."

"Segala puji bagi Allah sesungguhnya engkau telah terhindar dari hukuman potong tangan di dunia dan siksaan di akhirat, karena berkah membaca shalawat atasku setiap malam," ucap Rasulullah.

Sumber: Kisah Inspiratif Teladan Rasul - Miftahul Asror Malik

 

Suha Yumna

Add comment

Submit