Muslimahdaily - Waktu Isya adalah satu dari lima waktu shalat yang telah Allah perintahkan kepada hamba-Nya. Terjadi di malam hari setelah matahari tenggelam dan langit sudah mulai gelap.

Sebagian dari kita mungkin menganggap bahwa ini adalah waktu biasa yang akan dilewati setiap harinya, tapi tahukah kamu ada 4 hal yang telah Rasulullah contohkan kepada umatnya di dalam waktu ini.

Mulai dari shalat sunnah hingga persiapan menjelang tidur. Berikut penjelasannya, dikutip dari buku Belajar Sunnah Nabi Sehari-hari karya Junaidi Ahmad:

1. Shalat sunnah sebelum dan sesudah Isya

Dari Ibnu radhiallahu anha, “Aku melaksanakan shalat bersama Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah jumat, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abdullah bin Mughaffal, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Di antara setiap dua azan terdapat shalat, di antara setiap dua adzan terdapat shalat, di antara setiap dua azan terdapat shalat.” Beliau berkata pada yang ketiga kalinya, “Bagi siapa yang ingin.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun, menurut hadist dari Aisyah, shalat qabliah Isya tidak termasuk dalam shalat sunnah rawatib dua belas rakaat yang dijanjikan dibangunkan rumah di surga.

“Barang siapa meruntinkan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum zuhur, dua rakaat sesudah zuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan An-Nasa’i).

2. Mengakhirkan shalat Isya, jika hal itu tidak memberatkan para makmum

Hal ini sebagaimana hadist Aisyah, beliau berkata, “Pada suatu malam Nabi akan shalat Isya, hingga pada sejumlah malam telah berlalu dan ahli masjid tertidur, beliau baru datang dan shalat, beliau bersabda, “Sesungguhnya ini adalah waktunya, andai aku tidak memberatkan atas umatku.” (HR. Muslim).

Hadist lain menyeburkan, “Dari Jabir, padanya disebutkan, “Dan shalat Isya, terkadang beliau mengakhirkannya dan terkadang beliau menyegerakannya. Jika beliau melihat mereka telah berkumpul, beliau segera shalat dan jika beliau melihat mereka terlambat, beliau mengakhirkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, hadist Abu Hurairah, “Nabi bersabda, “Andai aku tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk mengakhirkan shalat sampai pada sepertiga malam, atau pertengahan malam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dengan hadist di atas, disunnahkan bagi wanita untuk mengakhirkan shalat Isya karena tak terikat dengan jamaah, jika tidak merasa berat. Begitupun dengan laki-laki, jika ia tidak terikat dengan jamaah, seperti sedang dalam perjalanan atau hal lainnya.

3. Tidak begadang jika tak ada kepentingan

Ibnu Baththol dalam Syarh Al-Bukhari menjelaskan bahwa, “Rasulullah tidak suka begadang setelah Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat subuh berjamaah. Umar bin Khaththab sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya.’ Umat berkata, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?”

Riwayat dari Abi Barzah juga mengatakan, “Rasulullah membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hikmahnya adalah, tidur di awal waktu akan memudahkan kita untuk qiyamul lail atau shalat malam dengan izin Allah. Karena biasanya kalaiu tidur terlalu larut malam, maka kita akan bangun kesiangan.

4. Melakukan sunnah Rasulullah sebelum tidur

Berikut beberapa sunnah rasulullah sebelum tidur yang bisa kita amalkan:

• Berwudhu
• Tidur dengan posisi miring ke kanan dan meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanannya
• Membersihkan tempat tidur terlebih dahulu
• Shalat witir jika khawatir tak bisa bangun malam
• Membaca doa dan dzikir sebelum tidur

Itulah empat sunnah yang bisa kita amalkan di waktu Isya, semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang selalu mengikuti sunnahnya. Amiin.

Wallahu a’lam.

Suha Yumna

Add comment

Submit