Muslimahdaily - Sihir itu nyata dan benar adanya layaknya perkara ghaib lainnya. Hal tersebut sudah dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala Surat Al Baqarah ayat 102 yang artinya:
”Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dan istrinya.” (QS. Al Baqarah: 102).
Praktik sihir sejatinya sudah ada sejak jaman jahiliyah. Praktik sihir itu sendiri digunakan untuk mendatangkan keuntungan dan penolak bahaya bagi seseorang yang memintanya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun pernah berhadapan dengan sihir dan dukun. Hadis yang bersumber dari Aisyah Radhiyallahu 'anha berikut ini mengisahkan bahwa serangan sihir itu membuat Nabi berhalusinasi mendatangi istri-istrinya.
Rasulullah bersabda, “Wahai Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah mengabulkanku ketika aku meminta? Dua orang mendatangiku. Salah seorang dari mereka duduk di dekat kepalaku, sedang yang lainnya di dekat kakiku. Orang yang duduk di dekat kepalaku berkata kepada yang lain, 'Bagaimana keadaan orang ini?' Yang ditanya menjawab, ‘Dia tersihir.’ Yang satu bertanya lagi, ‘Siapakah yang menyihirnya?’
Yang lain menjawab, ‘Labid bin al-A’sham. Seorang sekutu dari Bani Zuraiq. Dia sekutu orang Yahudi, dia orang munafik.’
Yang satunya bertanya lagi, ‘ Di mana sihir itu ditempatkan?’
Yang lain menjawab, ‘Pada sisir dan rontokan rambut.'
Yang satu bertanya, ‘Di mana benda itu diletakkan?’
Yang lain menjawab, ‘Di kulit mayang kurma, di bawah batu, di dalam sumur Dzarwan.’
Aisyah lantas melanjutkan ceritanya. “Lalu beliau datang ke sumur itu dan berkata, ‘Inilah sumur yang diperlihatkan kepadaku. Air sumur ini seperti air rendaman pacar. Sedangkan ujung dahan pohon kurmanya bagaikan kepala-kepala setan.'"
Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau tidak menyebarkan hal ini?"
Beliau menjawab, "Tidak. Allah telah menyembuhkanku dan aku tidak ingin menyebabkan keburukan untuk orang lain." (HR. Bukhari).
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, disebutkan jika Zaid bin Arqam pernah mengisahkan tentang seorang lelaki Yahudi menyihir Rasulullah yang membuat Nabi mengeluh sakit beberapa hari. Kemudian, Jibril mendatangi Nabi dan berkata, "Seorang Yahudi telah menyihirmu. Dia membuat buhul di sumur ini. Utuslah seseorang untuk mendatangi sumur itu dan mengambilnya."
Tak hanya itu, Imam Ibnu Katsir menjelaskan, Rasulullah pernah menjalani ruqyah dari Malaikat Jibril 'Alaihissalam untuk melepaskan diri dari segala penyakit. Ketika itu, Jibril berucap, “Dengan nama Allah aku meruqiyahmu dari segala sesuatu yang akan menyakitimu dan dari kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.”
Dari kisah tersebut, Rasulullah juga turut mengajarkan umatnya untuk membaca Al Qur’an adalah cara untuk membentengi diri dari sihir jahat. Biasanya Rasulullah membaca 3 surat terakhir Al Quran yaitu an-Nas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas. Tiga surat ini disebut dengan al-muawwidzat ( surah-surah perlindungan).
Saat Rasulullah sakit parah, Aisyah juga membacakan tiga surat itu. Kemudian, dia mengusapkan tangannya ke tubuh sang Nabi.
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS Al Isra: 82).
Wallahu 'alam.