Muslimahdaily – Di dalam Al-Qur’an menjelaskan banyak sekali kisah-kisah nabi yang menginspirasi untuk kaum muslim. Bukan hanya membentuk sejarah Islam saja, ayat-ayat tersebut juga memberikan kita pelajaran yang sangat penting dalam menghadapi kehidupan sehari-hari di dunia.
Para nabi memberikan contoh dengan cara yang terbaik, bagaimana kita mendapatkan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala ditengah kesulitan yang sedang kita hadapi. Mereka menjalankannya dengan tetap teguh dalam keimanan dan kesabaran yang begitu besar.
Dilansir dari situs Have Halal will Travel, di bawah ini berikut lima kisah inspiratif para nabi yang bisa kita tiru dan terapkan didalam kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi cerminan sebagai manusia yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Nabi Adam AS- Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala
Ayat di Al-Qur’an menjelaskan tentang penciptaan Nabi Adam AS dan Hawa yang bisa menjadi pedoman bagi umat muslim. Seperti yang diketahui, mereka diturunkan ke bumi karena memakan buah terlarang atas bisikan iblis yang tidak ingin menunduk kepada Nabi Adam AS.
Dikisahkan ketika Allah Allah Subhanahu Wata’ala menciptakan Adam AS dan mengirimkan jiwa serta kehidupan ke dalam dirinya, Adam AS pada saat itu sedang bersin dan berkata “Alhamdulillah” yang artinya “semua puji milik Allah Allah Subhanahu Wata’ala ”. Lalu, Allah Allah Subhanahu Wata’ala menjawab “Yarhamuk-Allah” yang berarti “Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadamu”.
Sebagai umat muslim, kita semua sangat menyadari kata-kata hal kecil seperti itu. Kita mencoba berlatih memuji Allah Allah Subhanahu Wata’ala setelah hal-hal kecil yang sedang terjadi, contohnya seperti yang dialami oleh Nabi Adam AS ketika bersin. Dari kisah Nabi Adam AS, kita mengetahui bahwa berterima kasih kepada Allah Allah Subhanahu Wata’ala merupakan kata pertama yang diucapkan oleh manusia pertama.
Nabi Muhammad SAW- Jangan bosan untuk menuntut ilmu
Wahyu pertama bahwa Allah Allah Subhanahu Wata’ala yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira melalui malaikat jibril adalah perintah bagi umat-Nya untuk mencari ilmu melalui “Iqra” yang memiliki arti “bacalah”.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Surat Al-Alaq ayat 1-5)
“Iqra” merupakan perintah untuk membaca tanda-tanda yang telah Allah Allah Subhanahu Wata’ala berikan di dunia agar kita semua dapat memahami sesuatu tentang Hikmah dan Rahmat-Nya. Ayat tersebut adalah perintah untuk belajar melalui pengalaman dan pemahaman.
Nabi Yunus AS- Memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala
Kisah abadi yang terjadi oleh Nabi Yunus AS yang ditelan oleh ikan paus mengajarkan kepada kita bahwa selalu ada jalan keluar jika beriman kepada Allah Allah Subhanahu Wata’ala . Dikisahkan dia meninggalkan kota karena putus asa. Pasalnya, bangsa Niniwe yang menyembah berhala menentang keras kehadiran Nabi Yunus AS.
Seperti yang diperintahkan Allah Allah Subhanahu Wata’ala , seekor ikan paus yang dikirim untuk menelan Yunus AS dalam kondisi hidup. Dihadapkan dengan kegelapan, ketakutan, dan dinginya perut ikan di lautan dalam, Yunus AS merenung dan sadar dia telah berbuat salah. Maka, ia memohon ampun kepada Allah Allah Subhanahu Wata’ala . Paus berenang ke permukaan dan mengeluarkan Yunus AS ke pantai.
Nabi Ayub AS- Tetap tabah dan sabar dalam menghadapi tantangan hidup yang sulit
Nabi Ayub AS diberkati dengan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya, tetapi kemudian dia menderita penyakit hebat untuk waktu yang lama dan kehilangan keluarganya kecuali istrinya. Lidah dan hati adalah anggota tubuh yang tetap berfungsi agar dia selalu mengingat Allah Allah Subhanahu Wata’ala . Tanpa mengeluh, dia memuji dan memuliakan Tuhannya di tengah kesakitan yang diderita.
Pada suatu hari, istrinya bertanya, mengapa dia tidak berdoa untuk menyembuhkan penyakitnya. Jawaban yang diterima nabi adalah, “Aku hidup 70 tahun dalam kemakmuran dan kesehatan, mengapa aku tidak harus bersabar demi Allah selama 70 tahun.” Pada akhirnya, Allah Allah Subhanahu Wata’ala menjawab dari sebuah kesabaran yang dialami oleh Nabi Ayub AS. Dia dipulihkan dari penyakit dan kembali diberkati dengan rezeki yang melimpah. Dari kisah Nabi Ayub AS ini bisa kita simpulkan bahwa tidak ada doa seorang hamba yang tidak dikabulkan oleh Allah Allah Subhanahu Wata’ala , kita sebagai makhluk-Nya harus tetap sabar dan tawakal akan rencana yang Allah Allah Subhanahu Wata’ala tetapkan.
Nabi Sulaiman AS- Ujian Kekayaan dan kesuksesan duniawi.
Nabi Sulaiman AS adalah salah satu nabi yang kaya raya dan dianugerahi kerajaan yang mulia. Dia juga memiliki kemampuan untuk berbicara dengan hewan. Suatu hari, hiduplah seekor semut yang suka menolong dan selalu menempatkan kebutuhan kerajaan di atas kebutuhannya sendiri.
Sementara itu, Nabi Sulaiman AS telah mengumpulkan pasukan jin, manusia dan burung yang sedang berbaris menuju ke arah sarang semut. Semut mendengar rombongan mendekat dan mungkin akan menghancurkan sarangnya. Lalu, dia mengingatkan teman-temannya untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dengan bantuan Allah Allah Subhanahu Wata’ala , Sulaiman AS kemudian mendengar permohonan semut kecil itu. Nabi lalu memerintahkan pasukannya untuk segera mengubah arah agar tidak merusak sarang semut. Sulaiman AS sangat bersyukur karena dia memiliki kemampuan untuk memahami bahasa hewan.