Muslimahdaily - Salah satu Mujahidah kebanggaan Rasulullah ialah Rubayyi binti Mu’awwidz bin Afra. Seorang perempuan Anshar dari Bani Najjar yang turut dalam peperangan. Ia masuk Islam di usia belia,seorang yang juga sangat dekat dengan Rasulullah.
Dia terkenal sebagai sosok perempuan pemberani. Tak kenal takut dan selalu maju ke medan perang bersama Rasulullah dan para sahabatnya. Sifat pemberaninya mengalir dari ayahnya, Mu’awwidz bin Afra, lelaki yang turut serta saat Perang Badar dan ayahnya pula yang membunuh Abu Jahal.
Diriwayatkan ketika Rubayyi’ mengambil minyak wangi dari Asma’ binti Makhrabah, ibu Abu Jahal. Lalu Asma menanyakan nasab Rubayyi’. Lantas dia pun menyebutkan silsilah nasabnya. Kemudian Asma’ berkata, “Engkau adalah anak perempuan dari seorang pembunuh tuannya (Abu Jahal).”
Mendengar jawaban Rubayyi, Asma naik pitam namun tidak berani melawan keberaniannya, Asma hanya menimpali, “Demi Allah, aku tidak akan menjual sesuatu kepadamu untuk selama-lamanya.” Rubayyi merasa senang membuat Asma murka dengan berkata, “Haram bagiku untuk membeli sedikit saja dari minyak wangimu.”
Di berbagai peperangan, Rubayyi selalu berangkat bersama Rasulullah. Tujuannya agar mendapatkan pahala dan balasan yang telah dijanjikan Allah. Dia juga ikut berkontribusi dalam jihad dengan melayani para mujahidin yang terluka, serta menyiapkan perlengkapan logistik tentara muslim.
(Baca Juga : Shafiyyah, Sang Putri Khaibar yang Jelita)
Selain keberaniannya sebagai Mujahidah, Rubayyi juga dikenal karena kecerdasannya. Karena kecerdasan dan wawasan yang luas, ia dipercaya sebagai referensi hukum, sirah Nabi, dan juga berbagai hadits. Banyak hadist diriwayatkan Rubayyi. Salah satu hadistnya yang meriwayatkan secara detail bagaimana cara wudhu Rasulullah.
Ketika Rasulullah berkunjung ke rumah Rubayyi, Rasulullah tengah melaksanakan wudhu, kemudian bersabda kepada Rubayyi, “Tuangkan air wudhu untukku.” Selanjutnya Rubayyi menceritakan cara wudhu Rasulullah, “Lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali.” Masih banyak dari hadist yang diriwayatkan olehnya. Beberapa hadits shahih Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadist-hadist dari Rubayyi.
Satu riwayat menyebutkan Rubayyi binti Mu’awwidz bin Afra wafat pada tahun 37 Hijriah. Namun, riwayat lain menegaskan, ia wafat pada tahun 45 Hijriah, tepat pada masa kekhalifahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Sepeninggalan Rubayyi, beliau banyak memberikan teladan bagi Muslimah dalam hal kebaikan, ketaqwaan, keilmuan, dan semangat perjuangan di jalan Allah. Semoga kebaikannya abadi sesuai kehendak Allah Ta’ala.