Muslimahdaily - Kisah ini datang dari Ka’ab bin Ahbar pada suat hari ia bercerita bahwa Allah akan menghisab amal sekalian hamba-Nya, bila amal buruknya lebih besar dari kebajikannya maka ia akan ditempatkan di Neraka.
Lalu Allah berfirman kepada malaikat Jibril, “Masukkan hamba itu (ke Neraka)! Lalu tanyakan padanya, apakah dia pernah duduk di majlis ilmu; kalau memang begitu ampuni dia dengan memberi syafa’at.”
Malaikat Jibril patuh, kemudian ia menyampaikan pertanyaan itu dan memperoleh jawaban “Tidak”.
Jawaban tersebut kemudia Jibril sampaikan kepada Allah, Malaikat penyampai Wahya itu mengatakan kepada Allah, “Wahai Tuhan, sesungguhnya Engkau lebih mengetahui tentang hamba-Mu yang menjawab “Tidak”."
Allah pun berfirman kembali, “Tanyakan lagi! Apakah dia mencitai orang alim?”
Kemudian Jibril kembali bertanya kepada orang tersebut, tapi ia masih menjawab “Tidak.”
Jibril kembali memberitahukan jawaban itu kepada Allah.
Allah pun berfirman kembali, ”Tanyakan dia, apakah pernah makan bersama orang alim?”
Orang tersebut masih memberikan jawaban yang sama kepada Jibril.
Jibril pun kembali menyampaikan jawaban dari pemuda itu kepada Allah.
Kemudian Allah berfirman, “Tanyakan lagi! Apakah dia mencintai seseorang seperti seharusnya orang Alim dicintai?”
Setelah Jibril menanyakan hal itu, orang tersebut menjawab, “Ya”.
Jawaban tersebut akhirnya membuat Allah mencurahkan rahmat-Nya dengan berkata, “Selamatkan orang itu, lalu masukanlah dia ke Surga. Aku(Allah) telah mengampuninya berkat kecintaanya terhadap orang lain.”
Disarikan dari kitab An-Nawadir karangan Syekh Shihabuddin Al-Qalyubi.