Muslimahdaily - Kisah-kisah mualaf jadi kisah yang sangat meyentuh terutama bagi umat Muslim. Tidak terkecuali kisah wanita asal Italia ini. Ia adalah seorang pekerja bantuan asal Italia, Silvia Romano memutuskan masuk Islam setelah 18 bulan ditahan oleh kelompok militan.

Sebelumnya, Romano adalah korban penculikan. Ia menjadi mualaf karena Islam memberikan rasa tenang selama masa penahanan. Melansir dari Okezone.com, Jumat (17/7), Silvia Romano merasa yakin sepenuh hati memeluk Islam setelah dua bulan dibebaskan.

Diketahui bahwa Romano diculik oleh kelompok bersenjata di Kenya pada November 2018. Ia kemudian ditawan oleh kelompok Al Shabaab Somalia sebelum akhirnya dibebaskan setelah 18 bulan kemudian.

Dalam wawancaranya dengan La Luce dalam website resmi ANSA, Romano mengatakan sempat merasa putus asa dengan hidupnya. Namun, ia kemudian menemukan kekuatan iman yang memberi warna baru pada hidupnya. Keadaan seolah berubah dan berkembang baik seiring berjalannya waktu.

Keputusan Romano untuk menjadi mualaf ini ternyata tidak serta merta berjalan dengan baik. Ia sempat dikritik oleh pendukung sayap kanan setelah mempublikasikan keislamannya itu. Seorang anggota parlemen oposisi Liga Nasionalis bahkan memanggilnya “Neo Teroris” di parlemen.

Bahkan, seorang mantan anggota dewan liga di Veneto mengatakan bahwa wanita itu harus digantung, ia memicu komentar negatif dengan pernyataan “neo teroris”-nya.

Tidak sampai disitu saja, jaksa penuntut telah membuka penyelidikan atas ujaran kebencian berbasis web terhadap wanita berusia 25 tahun ini. Bahkan mobil polisi didapati telah berpatroli di jalan tempat ia tinggal.

Kritikan di sosial media yang diarahkan terhadap perubahan Romano menjadi mualaf juga ternyata mengkritik Al Shabaab, walaupun kritikan ini tidak secara terang-terangan. Kasus ini akhirnya diduga berakhir pada pendanaan aksi terorisme.

Telah dijelaskan di atas bahwa kasus ini merambat ke Al Shabaab. Menteri Luar Negeri di Maio bahkan membantah pernyataan juru bicara Al Shabaab bahwa gerilyawan telah menerima uang tebusan sejumlah empat juta Euro untuk Romano.

Di sisi lain, di Maio, mantan pemimpin anti-establishment 5-Star Movement (M5S) mengatakan bahwa hal-hal buruk yang dibicarakan tentang Silvia Romano sudah melampaui batas. Romano menanggapi kritik yang disasari pada dirinya, dan mengatakan bahwa dirinya memilih untuk menerima Islam tanpa paksaan entitas manapun dan berniat dalam hatinya untuk terus beriman sebagai seorang Muslim.