Muslimahdaily - Kisah hijrah datang dari bule asal Akadia bernama Joanie. Akadia merupakan tempat di Kanada yang kental dengan budaya Kristen. Setiap bayi yang lahir di sana harus dibaptis terlebih dulu.
Joanie memang hidup di lingkungan budaya Kristen, tetapi beranjak remaja dia mulai tidak peduli dengan agama dan bahkan memutuskan menjadi Atheis juga Agnostik selama beberapa tahun.
"Sebelum saya masuk Islam, saya pikir dulu Muslim itu membosankan. Saya selalu salah paham. Saya kira orang Muslim tidak bersenang-senang, tertawa, dan menikmati hidup mereka. Mereka tidak bahagia dan menjalani hidup yang membosankan," kata Joanie dalam video Youtube Ayatuna Ambassador, dikutip VIVA, Rabu (24/11).
Perkenalannya dengan Islam dimulai sekitar sejak 4 bulan lalu. Dia mengaku mulai tertarik dan melirik Muslin melalui aplikasi TikTok. Mulai saat itu, pandangannya terhadap Islam berbeda.
"Dan saat saya baru tahu tentang orang Islam, saya mengatakan 'wow, mereka manusia normal yang punya keyakinan berbeda'. Sekitar 4 bulan lalu, saya sudah melihat Muslim lewat TikTok. Kemudian saya sadar, saya benar-benar tidak tahu tentang Islam," ujarnya.
Joanie pun membeli beberapa buku tentang Islam dan mempelajarinya. Setelah mempelajarinya, dia semakin tidak bisa berhenti belajar dan makin menyadari betapa indahnya Islam.
"Bulan Agustus kemarin, akhirnya saya memutuskan untuk masuk Islam. Saya masuk Islam karena saya tahu itu tepat bagi saya. Saya orang yang logis dan tidaklah masuk akal bagi saya untuk tidak masuk Islam setelah membaca Alquran dan mempelajari Islam sesungguhnya," ungkapnya.
"Dan melihat betapa koherennya Islam secara keseluruhan, ia memberikan hak pada semua orang dan mengajarkan akhlak yang baik serta tidak ada kesalahan. Saya masuk Islam karena sudah tidak bisa membantahnya," tuturnya.
Saat ini Joanie aktif menggunakan akun TikToknya untuk melawan Islamphobia.
"Alhamdulilah atas petunjuk Allah, perjalanan saya masih panjang, tapi sudah tidak sabar menunggu apa di masa depan," lanjutnya.