Allah Subhanahu wa ta’ala selalu memberikan rahmat dan keberkahan bagi siapapun yang teguh beriman kepada-Nya dan memberi pelajaran bagi siapapun yang mengingkari-Nya sebagaimana yang telah terjadi pada umat-umat terdahulu seperti Ashabur Rass.
Di bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyyah, pasukan muslimin beradu melawan kaum musyrikin di sebuah padang terik di daerah Badr. Di tengah perang yang berkecamuk itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara misterius, “Majulah Haizum! Majulah Haizum!”
Dengan cemas, murid itu menyampaikan permohonan wanita itu kepada gurunya. Mendengar hal ilu, Imam Syafii langsung membagikan seluruh harta yang ia dapatkan kepada penduduk Makkah dan hanya menyisakan kitab-kitab miliknya.
Selain Aisyah binti Abu Bakar, ternyata ada shahabiyah lain yang berkontribusi dalam periwayatan hadis-hadis nabawi. Ialah Furaiah, salah satu perawi wanita dengan hadis-hadis yang ia riwayatkan langsung dari Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam.
Allah dengan segala hikmah-Nya selalu menakdirkan kebaikan. Namun manusia lah yang terkadang menganggap ujian dan cobaan sebagai suatu kemalangan, kesedihan, keburukan, bahkan kesialan.
Suatu hari, ada seorang laki-laki yang ingin menikahkan putrinya. Lelaki itu adalah seorang pemimpin dan Qadli di kota Marwu (salah satu kota di Negara Persia).
Wahsyi bin Harb Al-Habsyi, seorang budak hitam asal Habasyah (Ethiopia). Bertubuh tinggi kekar sehingga ia mendapat julukan Abu Dasamah atau pria yang berbadan subur. Ia dikenal lihai memainkan tombak. Tombak yang ia lepas selalu tepat sasaran.
Sang paman membentak Al Ahnaf ketika sang kemenakan mengeluhkan sakit perutnya. Mengapa pamannya berbuat demikian? Ternyata ia memiliki sebuah kisah yang akan membuat siapa saja malu untuk mengeluh ketika ditimpa penyakit.
Sebuah gunung menjulang tinggi di tengah padang yang gersang. Berdiri dengan gagahnya menjadi saksi cinta dua manusia. Sebab di sanalah, dua insan bertemu kali pertama membangun peradaban manusia.
Jundab bin Janadah, seorang pembegal ulung dari kabilah Ghiffar. Sebuah kabilah Arab Badui yang penduduknya tinggal di daerah pegunungan, jauh dari pusat kota.
Halaman 34 dari 83
