Muslimahdaily - Sebagaimana kita ketahui, Allah telah menciptakan manusia untuk hidup berpasang-pasangan, dan Allah telah menuliskan takdir tentang pasangan kita jauh sebelum kita lahir ke dunia. Salah satu cara yang tepat untuk menyatukan dua insan ini adalah dengan menikah.
Sebagaimana kita ketahui pula bahwa menikah adalah satu Sunnah yang dijalankan dan dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
Dari Siti 'Aisyah, beliau bersabda,
"Nikah termasuk sunnahku. Barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku, ia tidak termasuk golonganku. Menikahlah kalian, karena aku bangga dengan banyaknya umatku. Barangsiapa memiliki kemampuan untuk menikah, maka menikahlah." (HR Ibnu Majah).
Untuk membangun pernikahan yang penuh dengan kasih sayang dan ketentraman, tentulah kita butuh awalan yang baik pula. Hal yang paling mendasar namun sangat mempengaruhi baik buruknya pernikahan itu sendiri adalah niat. Bahkan Rasulullah sendiri telah mengatakan bahwa segala sesuatu itu tergantung pada niatnya.
Menikah adalah sebuah ibadah yang dilakukan untuk Allah Ta’ala. Untuk itu, niat sangatlah penting untuk diperhatikan. Niat yang baik karena Allah kelak akan meciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Sebaliknya, jika niat bukan semata-mata karena Allah, maka kelak ada saja halangan dan rintangan yang terjadi dalam rumah tangga.
Oleh sebab itu perlu diingat oleh sahabat muslimah bahwa segala apapun yang diniatkan karena Allah pasti akan memberikan keberkahan didalamnya. Bisa jadi cinta dan sayang belum terasa di awal pernikahan, namun karena niatnya untuk beribadah kepada Allah, maka Allah akan cukupkan mereka dengan cinta dan kasihNya.
Setelah niat karena Allah, menikah juga bisa diniatkan untuk memelihara kesucian diri dimana menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan oleh-Nya. Selain itu, niatkan juga menikah untuk ikut membangun peradaban Islam.
Dari abu Umamah, Rasulullah bersabda, ”Menikahlah karena aku berlomba dengan umat lain dalam jumlah umat. Dan janganlah kalian menjadi seperti para Rahib Nasrani yang tidak menikah.” (HR. Al-Baihaqi).
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran, 3: 31).
Dengan menikah, kita secara otomatis telah megikuti sunnah Rasulullah yang berarti bahwa kita juga telah mencintai Allah. Dengan begitu, menikah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga Allah akan selalu membimbing kita untuk tetap meluruskan niat hanya kepada-Nya. Aamiin. Semoga bermanfaat.