Muslimahdaily - Setiap wanita pasti pernah merasa bingung dan bertanya-tanya. Jika semua bagian tubuh sudah dibersihkan ketika mandi, tentunya dengan sabun. Lalu bagian vagina apakah harus dibersihkan juga atau tidak? Terkadang bagian sensitive tersebut juga mengeluarkan bau yang tak sedap serta keputihan atau keluhan lainnya.
Banyaknya sabun pembersih vagina yang dijual di pasaran seakan-akan menjadi solusi bagi kaum wanita yang bertanya dan memiliki masalah di area vagina. Disamping memberikan rasa segar dan kesat, sabun pembersih ini juga diklaim dapat menghilangkan bau tak sedap.
Namun pada kenyataanya beberapa ahli obgyn berpendapat bahwa justru memakai sabun pembersih vagina akan memunculkan bahaya pada area organ intim wanita tersebut, berikut bahayanya
1.Mengganggu Keseimbangan Asam Pada Vagina
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pembersih vagina dapat mengganggu keseimbangan asam di dalam vagina. Jika sudah terlanjur menggunakannya dan kamu merasa bau yang sangat menyengat pada vagina, maka harus hati-hati. Itu bisa menjadi tanda infeksi akibat ketidakseimbangan asam. Karena pada dasarnya di dalam vagina telah diciptakan kadar asam yang alami dimana ia dapat mengontrol bakteri dengan baik.
2.Menyebabkan Infeksi
Dr. Jacqueline Walters seorang ahli Obgyn dalam hellogiggles mengungkapkan bahwa, pada dasarnya, vagina kita telah memiliki pH rendah yang bertujuan untuk mencegah pertumbuhan organisme bakteri yang tidak diinginkan yang dapat dengan mudah menyebabkan infeksi pada vagina. Oleh karena itu jika suatu cairan masuk pada vagina, maka itu akan mengubah segalanya dan menimbulkan infeksi.
3.Infeksi Rahim (Pelvic Inflammatory Disease)
Dilansir dari kompas lifestyle, perempuan yang menggunakan cairan oembersih vagina beresiko lebih tinggi 73% persen untuk terkena infeksi rahim. Hal ini harus menjadi salah satu bahan pertimbangan para wanita sebelum menggunakannya
4.Radang Panggul dan Kanker Serviks
Penyakit radang pada panggul merupakan infeksi pada rahim. Wanita yang sering menggunakan cairan pembersih vagina terbukti sebanyak 73% akan lebih beresiko untuk terkena penyakit ini. Begitupun jika membersihkan vagina tiga kali dalam seminggu akan meningkatkan kesempatan pengembangan kanker rahim.
Jika sekiranya kamu memiliki permasalahan pada vagina seperti bau tak sedap, keputihan yang tak normal atau gatal berlebih, beberapa dokter membolehkan untuk membersihkannya menggunakan cairan pembersih vagina. Namun perlu diperhatikan kadar pH nya. Usahakan cairan yang memiliki pH rendah atau sama dengan pH di dalam area kewanitaan. Untuk lebih amannya kamu bisa konsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan atau kelamin.
Allah telah menciptakan segala sesuatu yang ada dalam tubuh kita dengan sempurna. Lengkap dengan bakteri yang bermanfaat bagi organ tubuh. Seperti bakteri yang ada di dalam vagina kita. Yaitu Lactobacillus, berfungsi untuk menjaga daerah kewanitaan dari bakteri lainnya. Cairan pembersih akan mematikan bakteri tersebut, sehingga memungkinkan bakteri lainnya masuk dan mengganggu tikat keasaman dalam vagina.
Maka dari itu sebenarnya air saja sudah cukup untuk membersihkan vagina, karena vagina kita akan membersihkan dirinya sendiri. Hal yang perlu diperhatikan adalah membersihkan vagina dari arah depan ke belakang agar bakteri yang dari bagian belakang tidak masuk kedalam vagina. Sekian, semoga bermanfaat!