Muslimahdaily - Salah satu syarat sahnya shalat ialah menutup aurat. Terkhusus untuk wanita Indonesia untuk menyempurnakan shalat biasanya dengan menggunakan mukena. Mukena yang bersih dan nyaman digunakan merupakan salah satu indikator shalat akan menjadi khusyuk, karena tidak menganggu indera penciuman.
Namun banyak musholah di tempat - tempat umum, mukena yang disediakan kurang terawat, seperti berwarna kuning, bahkan sudah menghitam beberapa bagian, bau, robek dan tak layak lagi digunakan.
Hal itulah yang menggerakan dua orang muslimah Asa Ratna dan Amelia Devita untuk membangun gerakan mukena bersama.
Gerakan mukena bersama dimulai pada bulan November 2015, pada awalnya dua sahabat ini bergerak tanpa mengandalkan bantuan orang lain, Jakarta dan Bandung menjadi target utama mereka.
Setelah dua bulan berjalan dan dirasa gerakan ini dapat membantu banyak orang, mereka mulai mengajak teman - temannya untuk menjadi relawan dan donatur dalam gerakan ini.
Gerakan mukena bersama mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat, bahkan banyak muslimah yang merasa tertolong dengan adanya gerakan ini.
"Masyarakat, khususnya perempuan biasanya antusias sekali. Mungkin karena kita sama - sama merasakan kalau mau sholat tapi mukenanya Kotor kena bedak, bau apek, robek dan ada aroma tidak sedap. Kebanyakan muslimah di Indonesia juga masih menggunakan mukena ketika sholat, bisa jadi karena pakaiannya yang memang belum memenuhi syarat sahnya sholat (menutup aurat, membentuk dan menerawang) jadi kebutuhan mukena di mushola/masjid tinggi sekali. Kadang kan kita juga suka lupa bawa mukena sendiri saat bepergian," Ujar Asa Ratna ketika diwawancarai Muslimahdaily.com(24/7).
Gerakan mukena bersama juga memembuat akun jejaring sosial untuk memudahkan membagikan informasi kegiatan dan juga merekrut relawan maupun donatur.
“Responnya alhamdulillah cukup baik. Kemudian kami buat akun media sosial seperti Facebook dan Instagram tenyata banyak yang punya pengalaman yang sama dan ingin ikut menjadi relawan maupun donatur,” terangnya.
Dua tahun berjalan, kini gerakan mukena bersama sudah memiliki 184 relawan yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia. Jabodetabek, Serang,Cikarang, Karawang, Purwakarta, Cimahi, Bandung, Pemalang, Purwokerto, Semarang, Jogja, Solo, Sukoharjo, Pati, Bantul, Blora, Rembang, Tegalrejo, Jember, Kediri, Magelang, Boyolali, Sidoarjo, Surabaya, Malang, Sleman, Sumatera (Mandailing Natal, Medan, Padang, Palembang, Bengkulu, Pekanbaru, Jambi, Lampung), Kalimantan (Pontianak, Tarakan, Balikpapan, Samarinda), Sulawesi (Bombana, Kolaka Timur, Makassar, Gowa).
Kegiatan gerakan ini terbagi menjadi dua, pengadaan dan perawatan mukena oleh para relawan. Pengadaan mukena ialah seorang donutur yang menyisikan uang untuk membelikan mukena baru. Sedangkan perawatan adalah memberikan mukena baru ke tempat - tempat yang mukenanya sudah tak layak pakai dan kemudian membuat agenda rutin untuk mencucinya agar tetap bersih.
Asa memberikan pesan untuk para muslimah untuk menjaga kebersihan, karena itulah kewajiban bagi setiap muslim.
“Allah menyukai kebersihan, ternyata bahwa beramal saja tidak susah - susah, tidak perlu menunggu kaya atau pintar dulu, ada amalan yang dekat yaitu menjaga mukena agar tetap bersih dan nyaman. Ketika shalat kita kan mau menghadap Allah, masa mau ketemu boss aja penampilannya bersih rapi. Harusnya sama Allah juga harus lebih bersih,” Pesannya.
Bagi kamu yang tertarik menjadi relawan, dan ingin mengatahui info seputar kegiatan mukena bersama bisa follow akun instagram @MukenaBersama.