Muslimahdaily - Vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma sudah memasuki uji klinis fase tiga. Pelaksanaan uji klinis fase tiga vaksin ini resmi dimulai pada Selasa (11/8) di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir yang berkunjung hari itu menegaskan bahwa vaksin tersebut dibuat dari bahan baku halal.

“Bio Farma sudah terbiasa memproduksi vaksin dengan bahan baku yang halal dan sudah dipercaya lebih dari 160 negara dalam memproduksi 15 jenis vaksin. Sertifikasi halal untuk vaksin nantinya akan diterbitkan MUI,” ujar Erick dilansir dari Republika.

Sebanyak 20 perwakilan relawan mengikuti uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 pada Selasa (11/8) lalu. Selain Erick Thohir, penyuntikan perdana ini juga disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

Uji klinis vaksin COVID-19 fase tiga bertujuan untuk menilai keamanan vaksin pada sekelompok besar orang. Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis fase tiga akan dilakukan terus-menerus dan berlangsung hingga pekan ketiga Desember.

Ada 1,620 relawan yang akan menjadi pasien uji klinis fase tiga. Para relawan ini telah melewati dua kali skrining dari Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma. Nantinya, pasien uji klinis akan terus dimonitor, diperiksa, dan dianalisa secara rutin untuk menilai efektivitas vaksin.

“Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. Insya Allah, jika uji klinis fase tiga ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi massal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini,” ujar Erick.

Presiden Joko Widodo sendiri berharap uji klinis vaksin COVID-19 fase tiga dapat dirampungkan dalam waktu enam bulan. Presiden optimis Indonesia bisa segera menemukan vaksin COVID-19. Vaksini ini rencananya akan diproduksi massal, yang ditargetkan bisa dilakukan pada Januari 2021.

“Kalau produksinya sudah siap, langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di Tanah Air,” ujar Jokowi.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan bahwa Bio Farma akan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada. Fasilitas produksi ditenggarai memiliki kapasitas produksi sebanyak 100 juta dosis. Setelah itu akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis.

“Mudah–mudahan kapasitas yang kami miliki ini dapat membantu pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 melalui produksi vaksin Covid-19," kata Honesti.