Muslimahdaily - Seorang guru asal Inggris telah dilarang mengajar seumur hidup setelah dia secara berulang kali menyerang Islam dan siswa muslim di kelasnya, dengan mengatakan ‘muslim menyembah setan’ kepada siswa-siswanya.
“Juri memutuskan bahwa tindakan Reverend (Robert) West jauh dari standar yang diharapkan dari seorang guru” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh National College for Teaching and Leadership (NCTL).
“Berdasarkan keputusan juri, Reverend West terbukti bersalah karena melakukan hal yang tidak bisa diterima secara profesional dan tindakannya tersebut bisa membuat nama buruk bagi profesi guru”
“Tindakan yang dilakukan Reverend West juga dapat membahayakan persepsi publik terhadap profesi guru” tulis pernyataan tersebut.
Tindakan ini diambil oleh NCTL setelah banyak siswanya yang komplain tentang kata-kata yang tak pantas yang selalu diucapkan West. West yang mencalonkan diri sebagai kandidat di British National Party (BNP) menerima sedikit sekali vote dalam pemilu Inggris beberapa waktu lalu dan dia diketahui memberikan banyak komentar yang tidak pantas dalam kelas sejarah di sebuah sekolah khusus wanita di Grantham, Inggris.
Contohnya ketika seorang siswa berusia 12 tahun berkata bahwa dia alergi kepada kuda, West membalas dengan mengatakan ‘Saya alergi dengan Muhammad’.
Ketika ditanya oleh siswanya apakah ada yang salah jika menjadi seorang muslim, dia menjawab ‘Tentu saja, karena kita memerangi mereka’.
Dalam kelas pada 14 November 2014 lalu dia mengatakan ‘Tuhan selain tuhannya orang Kristen adalah Iblis’ dan ‘Muslim menyembah setan’.
West mengakui mengatakan komentar rasis tersebut karena berhubungan dengan masalah Perang Salib. Bahkan setelah divonis tidak boleh lagi mengajar seumur hidupnya, West masih sempat melontarkan komentar ofensif dalam surat yang ditujukan kepada kepala sekolah. Dia menulis “Ini hanya masalah waktu sampai Anda kembali memerlukan saya sebagai guru.. Saya tidak akan pernah mengajari murid saya dengan sampah soal Muhammad – kitab suci mereka yang tak lain hanya seperti buku bacaan, al Quran, telah dibakar untuk kekejaman terhadap umat manusia’.
Inggris sendiri merupakan rumah bagi sekitar 2,8 juta muslim.