Muslimahdaily- Pada zaman Rasullulah Shallahu Alaihi Wassalam, terdapat seorang perawat terkenal bernama Rufaidah Al-Anshariyah. Sesuai dengan namanya, ia merupakan bagian dari kaum Anshar, penduduk asli kota Madinah.
Terkenal dengan sosok yang Ikhlas dan tanpa pamrih, Rufaidah Al-Anshariyah menjadi perawat terkemuka di zaman Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam. Sejarah peradaban Islam mencatat pengabdiannya di dunia keperawatan dengan tinta emas. Bahkan, ia dinobatkan sebagai perintis keperawatan modern.
Di dalam kitab Nisa Haular Rasul Shallahu Alaihi Wassalam Muhammad Ibrahim Salim mengungkapkan, Rufaidah adalah sosok wanita yang berasal dari Kabilah Aslam. Ia dengan penuh kesetiaan menolong dan mengobati setiap orang yang terluka di zaman Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam.
Baktinya terhadap orang-orang yang sakit, ia buktikan dengan cara mendirikan sebuah tenda yang tidak jauh dari Masjid Nabawi. Di tempat itulah, ia menolong dan mengobati setiap orang yang terluka. Ibu Ishak dalam riwayatnya menuturkan pada saat Sa’ad bin Mu’adz terluka dalam Perang Khandaq, Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam berkata kepada para sahabat, “Bawalah dia ke tenda Rufaidah dan saya akan menjenguknya nanti.”
Mengutip dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad, Ibrahim Salim menyebutkan, Imam Bukhari meriwayatkan Rasulullah menjenguk Sa’ad yang terluka pelipis matanya saat Perang Khandaq di tenda Rufaidah, setiap pagi dan sore.
Dunia keperawatan Islam menobatkan Rufaidah Al-Anshariyah (570-632 Masehi), sebagai perawat Muslim pertama yang ada di dunia. Tak cuma itu, Rufaidah mendapatkan sebutan perawat pertama di dunia. Betapa tidak, Rufaidah sudah mulai berkiprah jauh sebelum Florence Nightingale yang diklaim dunia Barat sebagai pelopor keperawatan modern-terlahir.
Florance yang terlahir di Firenze, Italia pada 12 Mei 1820 baru berkiprah di dunia keperawatan pada abad ke-19 Masehi. Itu artinya, bahwa Rufaidah telah merintis dunia keperawatan sejak 12 abad lebih dulu dibandingakan Florence.
Sosok Rufaidah sangat dikenal dikalangan para perawat di negara-negara Timur Tengah dan Arab. Bahkan, ia lebih mahir dibandingkan Florence Nightingale. Sejarah Islam juga mengklaim bahwa Rufaidah adalah pemimpin sekaligus pencetus sekolah keperawatan pertama di dunia Islam. Sungguh begitu besar jasanya bagi perkembangan dunia keperawatan modern.
Selain bertugas menjadi perawat di medan perang, Rufaidah juga memiliki jiwa sosial tinggi. Ia dengan penuh rasa empati bersedia menolong orang-orang sakit, merawat anak-anak, dan membantu anak yatim, kaum difabel dan orang miskin.
Berkat keterampilan medisnya, Rufaidah juga mengajarkan ilmu keperawatannya kepada perempuan lain yang ingin belajar. Mulai dari metode pengobatan sampai pembagian sistem jam kerja. Banyak jasa yang telah dikeluarkan oleh Rufaidah, ia mendapatkan kalung dari Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam sebagai bentuk penghargaan.