Muslimahdaily - Polusi udara kini menjadi salah satu masalah lingkungan global yang mencuri perhatian. Dengan berkembangnya populasi, urbanisasi, dan industrialisasi yang pesat, tingkat pencemaran udaranya juga meningkat secara signifikan.
Polusi udara bukan hanya berdampak kepada buruknya lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi manusia. Salah satunya yang paling mengerikan adalah kasus meninggal akibat paparan polusi udara yang tinggi.
Polusi Udara dan Kesehatan Manusia
Dengan kondisi yang sekarang yaitu polusi udara sangat berbahaya untuk kesehatan, terutama disebabkan oleh emisi berbagai zat kimia dan partikel ke udara dari aktivitas manusia, seperti kendaraan bermotor, pabrik, pembangkit listrik, dan pembakaran biomassa
Partikelnya termasuk bahan kimia berbahaya seperti udara primer (nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida) serta partikel halus (PM2.5) yang bisa dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia.
Ketika partikel terhirup, mereka dapat mencapai paru-paru dan bisa masuk ke dalam aliran darah. Paparan jangka yang panjang terhadap polusi udara telah menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan yang serius.
Beberapa masalah penyakit pernapasan yang kronis yaitu asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain itu, dampak dari polusi udara juga telah terhubung dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Kasus Meninggal Akibat Polusi Udara
Kasus meninggal dari paparan polusi udara adalah hasil dari dampak negatif jangka panjang yang mengakumulasi dari paparan berkepanjangan terhadap udara yang tercemar. Organisasi Kesehatan Dunia (WFO) memperkirakan bahwa setiap tahunnya, sekitar 4,2 juta kematian di seluruh penjuru dunia terkait dengan polusi udara.
Hal ini yang menjadikan polusi udara sebagai salah satu risiko lingkungan terbesar pada kesehatan manusia. Baik anak-anak, orang tua dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya lebih rentan terhadap dampak kesehatan yang diakibatkan polusi udara.
Paparan PM2.5 yang tinggi, seperti, dapat menyebabkan peradangan dalam paru-paru, merusak sistem pernapasan, dan bisa berdampak negatif kepada perkembangan otak pada anak-anak.