- Hilwa Nur PuspitaWati
- Kategori: Birrul Walidain
Di antara amalan yang disegerakan balasan baiknya ataupun buruk adalah berbakti kepada kedua orang tua, terutama wanita yang berjuang melahirkan kita.
Di antara amalan yang disegerakan balasan baiknya ataupun buruk adalah berbakti kepada kedua orang tua, terutama wanita yang berjuang melahirkan kita.
Dalam Islam, tanggung jawab keluarga merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi. Meskipun semua anggota keluarga ditugasi untuk menjaga satu sama lain, dalam beberapa konteks, secara budaya sesuai untuk tanggung jawab tertentu jatuh pada anak laki-laki tertua.
Apabila Allah Ta’ala tidak menuliskan dalam kitabNya bahwa berbakti kepada orangtua adalah sebuah kewajiban, maka sebetulnya orang yang berakal sehat dapat mengetahuinya sendiri. Begitulah kata seorang Al Faqih.
Sahabat Rasulullah merupakan orang-orang yang sangat hebat serta memiliki sifat yang sangat mulia. Kisah kali ini datang dari seorang sahabat yang berasal dari Bani Khuza’ah yaitu Imran bin Hushain Al Khuzai.
Allah berkali-kali memerintahkan hamba-Nya untuk selalu berbakti dan menghormati kedua orangtua mereka. Sementara bagi mereka yang berbuat durhaka, Allah telah menyiapkan adzab yang amat pedih.
Dikisahkan, Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu yang menjabat sebagai Khalifah sedang berada di Baitul Haram ditemani oleh Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu dan sahabat lainnya. Umar tak sengaja melihat seorang laki-laki yang merupakan penduduk Yaman tengah menggendong ibunya. Ibunya terlihat sudah tua, buta, dan tidak bisa berjalan lagi. Sang lelaki tersebut menggendongnya sambil mengelilingi Ka’bah untuk melakukan tawaf dan mengucapkan talbiah. Melihat hal tersebut, Khalifah Umar serta para sahabat terheran-heran.
Terdapat suatu kisah tentang satu pemuda bernama Alqamah yang hidup pada jaman Rasulullah. Alqamah dikenal sebagai pemuda yang saleh, patuh, setia, dan taat beragama sejak kecil. Ia selalu berada di shaf depan di antara sahabat lainnya saat melaksanakan salat berjamaah. Kesantunannya terhadap sang ibu tidak tertandingi, segala kepentingan ibunya tidak pernah diabaikan. Bahkan dirinya tidak pernah membiarkan ibunya mengambil air sendiri.
Tersebutlah seorang pemuda bernama Dzin Nun Al Mishri. Saat ia tengah berada di pasar Basrah, Dzin melihat empat orang laki-laki sedang memikul jenazah, tanpa diiringi orang lain. Baginya kejadian itu terlihat aneh. Pasalnya, sudah jadi kewajiban bagi muslim lain untuk mengurus dan mengantar jenazah sampai ke liang lahat.
Islam mengajarkan agar kita senantiasa berbakti kepada orangtua. Sudah banyak ayat dalam Al Qur’an hingga hadits yang memperintahkan kita agar berlaku baik dan tidak kasar kepada orangtua. Saking pentingnya perintah ini bahkan derajatnya lebih daripada amalan jihad fi sabilillah.
Berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu merupakan kewajiban bagi kita semua. Kewajiban ini dicantumkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu. Bahkan Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang kepada siapa saja dia harus berbakti. Rasulullah pun menyebut nama Ibu sebanyak tiga kali, sementara ayah hanya satu kali.
Halaman 1 dari 9