- Itsna Diah
- Kategori: Birrul Walidain
Suatu ketika ada seorang alim yang sedang tidur. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan para ahli kubur. Mereka terlihat tengah berebut dan memungut sesuatu yang berserakan.
Suatu ketika ada seorang alim yang sedang tidur. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan para ahli kubur. Mereka terlihat tengah berebut dan memungut sesuatu yang berserakan.
Selain Siti Khadijah Radhiyallahu’anha sebagai pendamping hidup, ada seorang sahabat yang senantiasa menemani Nabiyullah sebelum ia diangkat sebagai nabi dan rasul. Atas pengorbanan dan kesetiannya bersama nabi, Allah menjadikannya sebagai satu-satunya sahabat nabi yang namanya terdapat dalam Al Qur’an. Ia adalah Zaid bin Haritsah Radhiyallahu'anhu. Namanya diabadikan dalam Al Qur’an Surat Al Ahzab ayat 37.
Dikisahkan hiduplah seorang anak yang tinggal bersama ibunya. Namun, bukan bakti yang diberikan sang anak, malah kata-kata kasar dan makian. Tiap harinya, sang ibu diperlakukan layaknya seorang pembantu. Dipaksa memenuhi setiap kebutuhannya. Bahkan tak jarang dimarahi bila sang ibu tidak melakukan hal yang dimintanya.
Dahulu ada seorang sahabat nabi yang bernama Al Qamah. Ia merupakan sosok yang rajin beribadah. Shalat, puasa, sedekah hingga majelis Rasulullah tak pernah ia tinggalkan. Ia juga sosok yang berbakti kepada orangtuanya.
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi setiap muslim. Sementara, dalam Islam ibu memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding ayah. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mengatakan dalam sebuah hadist:
Salah satu bakti anak kepada orangtua adalah dengan merawat keduanya di usia senja. Hal ini tentu bukanlah hal mudah, mengingat kesibukan sang anak dengan pekerjaan dan keluarnya sendiri. Terlebih sikap orang tua yang sulit diatur dapat menjadi beban bagi anak sendiri.
Pada sebuah pertemuan kajian, Syaikh Saad Al Atiq memberikan kisah yang sangat inspiratif dan mengharukan. Kisah bakti seorang anak kepada sang ibu. Kisah ini berasal dari seorang dokter wanita di Saudi Arabia, menceritakan tentang seorang pasien yang datang kepadanya.
Ialah Abdullah bin ‘Aun, seorang ulama ahli hadits dari Irak yang terkenal faqih dalam agama. Ia sangat giat beribadah dan selalu memperbagus shalatnya. Akhlak baik selalu dimilikinya hingga orang-orang mengenalnya sebagai sosok yang tak pernah berbuat kejelekan.
“Sa, jangan lupa siapin alat tulisnya, besok hari pertama sekolah,” teriak Ibu dari dapur. Begitulah euforia ketika mempersiapkan tahun ajaran baru. Memiliki empat anak bukanlah hal mudah ketika semuanya harus sekolah.
Berita mengejutkan tentang kutukan anak durhaka berkali-kali muncul di timeline media sosial. Tak sedikit yang percaya dan segera menyebarkan berita tersebut. Benarkah seorang ibu dapat mengutuk anaknya layaknya legenda Malin Kundang?
Halaman 3 dari 9