Muslimahdaily - Hype tentang NKCTHI memang sudah dimulai sejak terbitnya buku berjudul sama. Buku karangan Marchella FP ini bercerita mengenai seorang ibu bernama Awan yang ingin menuliskan pesan untuk masa depan. Berisi sejumlah pesan-pesan singkat, buku ini laris di pasaran.
Setelah mendapat perhatian khalayak, akhirnya Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini masuk layar lebar. Naskahnya ditulis oleh Jenny Jusuf dan Rio Dewantoro yang sejaligus memerankan tokoh Angkasa. NKCTHI juga disebut-sebut jadi film terbaik Angga Dwi Sasongko selama 15 tahun berkarir sebagai sutradara.
Setelah sepuluh hari tayang, NKCTHI sudah disaksikan oleh lebih dari satu juta penonton di bisokop. Jadi, apa yang membuat NKCTHI mampu menghimpun perhatian sebanyak ini?
Mengusung tema konflik keluarga
Film begenre drama ini berangkat dari konflik keluarga yang tentunya dapat dinikmati hampir semua umur. Masalah baru benar-benar terlihat ketika Awan mulai pulang larut malam dan sering nggak membalas pesan ayahnya. Perilaku-perilaku Awan yang seenaknya ini akhirnya berujung pada fakta yang dilontarkan Angkasa setelah sebelumnya ia bungkam selama 21 tahun. Mulai dari situ, kehangatan keluarga Awan mulai mereda.
Alur di film NKCTHI juga membuat film ini bisa dinikmati dengan santai. Alur maju mundur membuat film ini seakan-akan nggak menutup-nutupi konflik yang sesungguhnya. Setiap kali masalah muncul, ada flashback yang akan menjawab masalah tersebut. Walau demikian, scene per scene nya bisa buat penonton meneteskan air mata.
Karakternya pun dibangun dengan cukup matang. Awan yang jadi anak bungsu digambarkan sebagai sosok yang keras kepala dan seenaknya. Di awal film, Awan menolak dijemput di kantor dan memilih naik MRT bersama teman-temannya. Sementara Angkasa dimandatkan khusus untuk antar-jemput Awan hampir setiap hari. Tokoh Angkasa juga nggak kalah menarik. Beban sebagai anak sulung beberapa kali terlihat di dalam film. Sementara Aurora yang jadi anak tengah merasa iri karena seluruh perhatian keluarga terpusat oleh Awan. Kemudian ada ayah dengan sifat hangat namun tegas, dan ibu yang cenderung patuh terhadap suaminya.
Kesuksesan buku
Kesuksesan filmnya nggak lepas dari larisnya buku NKCTHI itu sendiri. Buku yang terdiri dari pesan-pesan singkat ini juga menyuguhkan illustrasi simpel yang lucu. Setelah buku, NKCTHI juga sempat hadir dalam bentuk series berjumlah tiga episode. Jadi, nggak aneh bila orang-orang menantikan dan bersemangat menyaksikan filmnya di bioskop.
Dialami langsung oleh banyak orang
Walau terkesan memiliki konflik yang biasa dan sederhana, NKCTHI mampu membuat penonton terhanyut. Hal ini nggak lain karena kisah di NKTCHI dialami banyak orang. Orangtua yang cenderung otoriter, anak pertama yang menjalani hidup dengan beban menjaga adik-adiknya, anak tengah yang merasa nggak dapat kasih sayang seperti saudaranya, sampai anak terkahir yang sering dikekang. Semua itu pernah dialami hampir oleh semua orang.
Walau demikian, NKCTHI nggak cuma membuat penonton se-relate mungkin. Di bagian akhir film, terungkap penyebab mengapa sikap ayah harus begitu protektif. Ternyata selama ini ayah cuma ingin anaknya bahagia, di balik itu, terungkap rahasia keluarga yang selama 21 tahun nggak pernah dibicarakan. Ternyata Awan memiliki saudara kembar yang nggak selamat selama proses persalinan. Setiap keluarga punya rahasia, katanya.
Melalui klimaks dan penyelesaian masalah ini, Angga, Marchella, dan Jenny berusaha memberikan pesan bahwa setiap masalah pasti punya penyebabnya sendiri. Kadang penyelesaiannya cuma butuh menerima dan memaafkan.
Banyak terselip pesan kehidupan
Lahir dari buku berisi pesan-pesan menyentuh, film NKTCHI juga berusaha menyelipkan pesan khas Marchella di banyak adegan. Dengan begitu, penonton dapat lebih hanyut dan mampu menyerap makna film lebih dalam.
Jadi, kamu sudah nonton atau belum?