Selain Tilik, 5 Film Pendek Karya Anak Bangsa Ini Juga Tak Kalah Keren!

Muslimahdaily - "Dadi wong ki yo sing solutip, ngono yoh" (Jadi orang itu yang solutif gitu loh). Pasti ucapan ini sudah tak asing lagi bukan? Ya, itu adalah salah satu dialog tokoh Bu Tedjo dari film Tilik. Film pendek karya Ravacana Films yang akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan hangat netizen di media sosial.

Alur ceritanya yang sederhana dan menggambarkan budaya serta realita kehidupan di pedesaan membuat banyak orang tertarik untuk menontonnya. Tidak hanya diakui di dalam negeri, film keluaran tahun 2018 ini pun juga sudah masuk ke dalam festival-festival film bergengsi Internasional seperti Jogja-Netpac Asian Film Festival 2018 dan World Cinema Amsterdam Independent Film Festival 2019.

Namun, selain film Tiliki, ternyata banyak dari sineas Indonesia yang telah melahirkan karya yang tak kalah keren dan menginspirasi dan sarat akan makna, Tentunya film-film ini juga telah diakui oleh kelas Nasional maupun Internasional.

Ini dia 5 film pendek karya anak bangsa yang sudah dirangkum oleh MuslimahDaily:

1. 15.7 KM (2018) oleh Montase Production

Film yang disutradarai oleh Rian Apriansyah ini menceritakan tentang Budi yang harus menempuh jarak 15.7 KM untuk mencapai sekolahnya.

Dalam sinopsisnya dijelaskan bahwa Budi menjadi cerminan bagi anak-anak lain di Indonesia yang ingin belajar dan menuntut ilmu tetapi tidak di dukung oleh fasilitas yang memadai karena tinggal di daerah pelosok.

15.7 KM telah mendapatkan berbagai macam penghargaan baik nasional maupun mancanegara, salah satunya adalah menjadi official selection Hong Kong Kids International Film Festival di tahun 2019 dan official selection International Children’s Film Festival (CMS) di tahun yang sama.



2. Balik Jakarta (2017) oleh Studio Antelope

Film ini adalah salah satu hasil kerjasama antara studio Antelope dengan Kedutaan Republik Federal Jerman di Indonesia. Bercerita tentang Togar yang merupakan lulusan baru dan sekarang bekerja sebagai tukang ojek. Kemudian ia bertemu dengan Günther, turis asal Jerman yang ingin mencari rumah masa kecilnya di Jakarta.

Petualangan Togar dan Günther inilah yang menjadi fokus cerita dalam film karya Jason Iskandar. Ceritanya yang sederhana dan sangat menggambarkan keadaan kota Jakarta membuat penonton banyak memuji film pendek ini.



3. Anak Lanang (2017) oleh Ravacana Films

Sebelum Tilik, Ravacana Films sudah memproduksi banyak film pendek berkualitas, salah satunya adalah Anak Lanang.

Film keluaran tahun 2017 ini disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. Sama seperti Tilik yang dari awal film hingga akhir di shot dalam truk, Anak Lanang pun hanya bercerita mengenai keempat anak Sekolah Dasar yang membahas kehidupan sehari-hari mereka diatas becak.

Film ini juga mendapatkan banyak pujian dari penonton dan berhasil memenangkan penghargaan Outstanding Achievement di Indonesian Film Festival Australia tahun 2019 dan Best Film pada Indonesian Short Film Festival SCTV juga di tahun 2019.



4. KTP (2016) oleh ASA Film

Film pendek berdurasi 15 menit ini merupakan Karya Terbaik 1 di FVE (Festival Video Edukasi) Kemendikbud pada tahun 2016 dalam kategori umum.

KTP bercerita tentang seorang petugas dari kecamatan bernama Darno yang datang ke daerah Dusun Rojoalas untuk mengadakan sosialisasi kartu kesehatan manula kepada Mbah Karsono.

Persyaratan untuk mendapatkan kartu kesehatan ini harus membuat KTP sedangkan Mbah Karsono belum memilikinya sama sekali. Cerita akan berfokus pada poin tersebut dimana bumbu-bumbu komedi juga ditambahkan agar tidak membosankan.


5. Lemantun (2014) oleh Wregas Bhanuteja

Wregas Bhanuteja memang sudah terkenal sebagai sutradara yang selalu menghasilkan film berkualitas dan filmnya yang paling terkenal adalah Prenjak.

Tetapi sebelum itu, ia sudah memproduksi berbagai film pendek salah satunya berjudul “Lemantun” yang merupakan film untuk tugas karya akhir S-1 Wregas di FFTV IKJ.

Cerita dari film ini terinspirasi dari kejadian asli keluarga sang sutradara. Lemantun bercerita tentang seorang Ibu yang memberikan warisan kepada lima orang anaknya. Warisan tersebut bukan berupa tanah atau uang melainkan lemari.

Film ini mendapat penghargaan dari beberapa festival film pendek seperti Film Pendek Terbaik XXI Short Film Festival 2015, Film Pendek Terbaik Apresiasi Film Indonesia 2015, dan Film Pendek Terbaik Piala Maya 2015.

Nah, itu dia 5 film pendek yang tak kalah bagus dari Tilik. Sebenarnya masih banyak lagi film pendek karya anak bangsa yang juga bagus dan berkualitas selain daftar di atas. Maka dari itu, sahabat muslimah, ayo mulai dari sekarang kita apresiasi film pendek Indonesia agar terus berkembang kedepannya.

Selamat menonton!

 

Add comment

Submit