Muslimahdaily - Ketika bulan suci Ramadhan akan berakhir, umat Islam di Pakistan antusias menyambut hari Raya Idul Fitri. Selama 3 hari perayaan, mereka akan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Termasuk berbelanja kebutuhan rumah tangga atau menyambut tamu, dan berbagai tradisi unik lainnya seperti menghiasi tangan dengan Mehndi. Yuk, kita tengok seperti apa kemeriahan menyambut Idul Fitri di Pakistan berikut ini.
Menerapkan Mehndi
Henna - atau mehndi - adalah pewarna coklat kemerahan yang dibuat dari tanaman tropis yang biasa disebut dengan daun pacar atau istilah latinnya Lawsonia inermis.
Daun pacar ditumbuk halus hingga menyerupai serbuk kemudian dicampur sedikit dengan air. Lalu, diaplikasikan ke tangan dan kaki sebagai seni dekorasi tubuh. Meski bisa dilakukan setiap hari, tetapi seniman penghias kuku akan semakin berjubel di malam perayaan Idul Fitri.
Mereka menjual jasa hias tangan dengan Mehndi sampai pukul 02.00 dini hari demi melayani para wanita yang ingin tampil maksimal di pagi hari merayakan Idul Fitri.
Melihat bulan “Chaand Raat”
Setelah berbuka puasa pada tanggal 29 Ramadhan, sebagian orang akan melihat langit untuk menjumpai penampakan bulan baru atau hilal yang menandai Idul Fitri. Malam itu disebut sebagai Chaand Raat dan harus dikonfirmasi oleh Departemen Meteorologi Pakistan.
Berkumpul dengan teman dan keluarga
Sholat Idul Fitri menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Usai sholat ied, mereka akan saling berkunjung dan bertukar hadiah atau membagikan sedekah pada kaum miskin yang mungkin tidak memiliki makanan untuk merayakan Idul Fitri.
Sheer Khurma
Meja jamuan makan Idul Fitri di Pakistan akan dilengkapi berbagai hidangan tradisional yang rasanya manis atau gurih. Yang paling dicari adalah menu Sheer Khurma. Yaitu, hidangan yang terdiri dari bihun, susu, gula, dan kurma kering. Meski tampak sederhana, makanan ini membutuhkan pengolahan yang cukup lama karena harus memperhatikan tingkat ketebalan dan rasa manis yang tepat.
Sheer Khurma adalah makanan pertama yang dikonsumsi di rumah setelah kembali dari sholat Ied.
Gelang Chooriyan
Gelang tradisional (chooriyan) telah menghiasi pergelangan tangan wanita di Pakistan selama berabad – abad. Terutama pada saat Idul Fitri. Pasar akan dibanjiri kios- kios gelang yang berkilauan dan beraneka warna. Seolah, merayakan Idul Fitri tak akan lengkap tanpa memakai gelang chooriyan.
Amplop Idul Fitri
Untuk anak – anak, momen Idul Fitri yang paling ditunggu – tunggu adalah mendapatkan uang saku dari kerabat atau orang tua. Biasanya, orang tua akan menukarkan uang baru dan dimasukkan ke dalam amplop. Nantinya, uang ini akan dibagikan kepada anak – anak. Tentu saja, anak – anak akan sangat gembira menerima uang ini dan tidak jarang akan saling membandingkan perolehan “pendapatan” selama bersilaturahim ke rumah keluarga atau tetangga.