Muslimahdaily - Sahabat Muslimah, jika mendengar Museum Louvre pasti yang terlintas di benak kamu adalah lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci. Sebuah lukisan fenomenal yang mampu menarik perhatian para wisatawan dunia. Museum yang menempati bangunan bekas istana raja ini menyedot jutaan wisatawan datang dalam setahun.
Bangunan yang memiliki piramida kaca sebagai ciri khasnya tersebut kian populer setelah menjadi lokasi pengambilan gambar film Da Vinci Code. Selain karya seni dari para seniman kenamaan Eropa zaman dulu, kini Museum Louvre juga menyimpan benda-benda peninggalan sejarah peradaban Islam. Benda-benda tersebut dikumpulkan di satu area yang diberi nama Islamic Art Department.
Secara resmi, bagian koleksi budaya Islam Museum Louvre itu dibuka pada 22 September 2012. Proyek ini merupakan inisiatif mantan Presiden Prancis, Jacque Chirac pada akhir pemerintahannya. Tentu saja, inisiatif tersebut mendapat sambutan baik dari beberapa negara seperti Arab Saudi, Maroko, Kuwait, Omandan Azerbaijan.
Desain ruangan Islamic Art Department ini dibuat melalui kontes dunia yang berlangsung pada 2005. Pemenangnya adalah arsitek dari Milan, Italia Mario Bellini, yang bergabung dengan koleganya asal Prancis, Rudy Ricciotti. Pada desain ruangan tersebut, Mario Bellini menjelaskan konsep atap kaca mirip karpet terbang yang melindungi koleksi peninggalan Islam tersebut.
Kepala Departemen Seni Islam Louvre dan sekaligus kurator desain ruangan, Sophie Makariou mengatakan tujuan dibangunnya ruangan khusus peninggalan Islam ini adalah untuk mengurangi kecurigaan barat terhadap Islam dan umat muslim. Sophie juga mengakui bahwa tidak mudah membuat satu bangunan khusus, guna memudahkan pengunjung untuk mendapatkan benang merah dari perjalanan mereka mengunjungi bangunan ini.
Pada bagian Islamic Art Department, dihadirkan sekitar 3000 benda bersejarah. Mereka dikelompokkan dalam empat bagian berdasarkan periodenya. Bagian pertama periode abad ke-7 M hingga abad ke-11 M, abad ke-11 hingga pertengahan abad ke-13, abad ke-13 hingga abad ke-16, dan abad ke-16 M hingga abad ke-18 M.
Koleksi karya seni Islam yang dipamerkan di Museum Louvre ini juga ditempatkan secara gradual, pada bagian dekat gerbang utama dipampang benda-benda yang tidak langsung berhubungan dengan ajaran Islam. Seperti, keramik-keramik peninggalan para pemimpin yang menguasai Islam di masa lalu.
Semakin masuk, warna religiusnya akan semakin kental. Benda-benda yang dipajang pun semakin berhubungan dengan ajaran Islam. Seperti mushaf Al Qur’an, serpihan mihrab masjid bertuliskan ayat Al Qur’an, serta lampu-lampu yang digunakan untuk tadarus Al Qur’an pada zaman dulu. Penjelasan sejarah Islam juga disediakan dalam bentuk video yang bisa dinikmati pengunjung melalui komputer mini.