Muslimahdaily - Salah satu persoalan hidup yang seringkali kita jumpai adalah memilih di antara beberapa pilihan. Terkadang kita bisa sampai larut berhari-hari hanya untuk memutuskan mana yang terbaik atau mana yang harus ditinggalkan. Tak jarang, mereka yang jauh dari cahaya iman memilih untuk bertanya pada orang yang katanya bisa meramal masa depan.
Meminta saran pada teman, orang tua atau saudara sudah coba dilakukan. Begitupun mempertimbangkan banyak hal, tapi hati masih saja bimbang dan belum terasa lega. Maka sebenarnya Allah telah memberikan cara terbaik, yaitu dengan shalat istikharah meminta petunjuk dan berdo’a setelahnya.
Sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah dalam hadist berikut:
Jabir bin Abdullah berkata: “Adalah Rasulullah mengajarkan kami (do’a) Istikharah dalam semua urusan sebagaimana dia mengajarkan kami surat dalam Al Qur’an, beliau bersabda: “Jika salah seorang kamu sedang mengalami permasalahan maka shalatlah dua raka’at selain shalat fardhu, kemudian bacalah: (do’a istikharah).” (HR. Bukhari).
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ
Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridha dengannya.
Satu hal yang perlu diingat, jika kamu berada pada beberapa pilihan, maka disyariatkan untuk memilihnya terlebih dahulu entah sudah yakin ataupun masih ragu, kemudian lakukanlah shalat istikharah dan berdoa. Setelah itu jalankan apa yang sudah menjadi pilihan. Jika hal itu baik maka Allah akan mudahkan jalannya, namun jika tidak maka Allah akan palingkan dari hal tersebut.
Semoga Allah senantiasa memberikan pilihan yang terbaik untukmu, segera meminta petunjuk pada Allah jika sedang dalam kebingungan.