Anak Selalu Ditimpa Kesialan, Ada Anjuran Ganti Nama Dalam Islam ?

Muslimahdaily - Di tengah masyarakat tanah air, lazim apabila anak sering ditimpa sakit atau dirundung masalah bertubi – tubi, orangtuanya lantas mengganti namanya. Rupanya, hal ini bukan hanya takhayul semata. Karena, Rasulullah shalallahu alaihi wasalam juga memberikan anjuran ganti nama yang lebih baik sebagai doa kebaikan bagi sang anak.

Tidak hanya panggilan atau identitas, nama bagi anak sebaiknya mengandung makna doa dan harapan kebaikan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui dalam mengganti nama buah hati dalam Islam.

1.Rasulullah Mengganti Nama Sahabatnya

Pernah suatu kali Rasulullah bertemu dengan sahabat yang bernama Hazn. Nama Hazn dipandang sebagai suatu nama yang buruk karena bermakna “sedih”. Rasulullah kemudian mengganti nama sahabat tersebut menjadi “Sahl” yang bermakna “kemudahan”.

Akan tetapi, sang sahabat merasa tidak enak hati karena nama itu diberikan oleh orangtuanya sejak kecil. Meskipun, Hazn sendiri mengakui bahwa hidupnya selama ini sangat susah dan sedih.

Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari: Dari Sa’id bin Musayyab, dari bapaknya, dari kakeknya berkata, Rasulullah pernah bertanya kepada saya,

“Siapa namamu?” Dan kakek Sa’id pun menjawab, ”Namaku Hazn.” Rasulullah kemudian berkata, “Tetapi kamu adalah Sahl.” Lalu kakek Sa’id berkata, “Saya tak mau mengubah nama yang sudah diberikan oleh ayah saya.” Lantas Ibnu Al-Musayyab berkata , “Setelah itu kesusahan selalu menimpa kami.” (HR. Bukhari)

Sesuai hadits tersebut, apabila terdapat nama seorang anak yang buruk atau bermakna jelek, sebaiknya diganti saja menjadi nama yang berarti kebaikan. Memang bukan suatu kewajiban, tetapi mengikuti anjuran Rasulullah sudah seharusnya selalu dilakukan umat Islam.

2.Memberikan Nama dari Asmaul Husna

Sebagai penerus dan keturunan keluarga, sudah pasti orangtua hanya menginginkan yang terbaik bagi putra – putrinya. Termasuk, dalam memberikan nama. Sebaiknya, pilih nama – nama yang bermakna kebaikan dan kebahagiaan agar si anak kelak juga memiliki kehidupan menyenangkan di dunia dan akhirat.

Nama terbaik yang disarankan oleh agama Islam adalah nama yang diambil dari sifat Allah atau Asmaul Husna, misalnya: Abdurrahman, Abdul Malik, dan sebagainya. Bisa juga mengambil nama – nama Nabi dan Rasul.

“Sesungguhnya nama yang paling disukai oleh Allah dari nama-nama kamu ialah Abdullah dan Abdurrahman.” (Riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar r.a.)

3.Memberi Nama Haris dan Hammam

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah juga menganjurkan untuk memberi nama anak dengan nama yang tepat seperti Haris atau Hammam. Selain itu, baginda Nabi juga melarang orangtua memberikan nama anak yang bermakna jelek.

“Berilah nama dengan nama-nama para Nabi. Nama yang paling disukai oleh Allah ialah Abdullah dan Abdurrahman. Nama yang paling tepat (dengan hakikat manusia) ialah Harith dan Hammam, dan nama yang paling buruk ialah Harb dan Murrah.” (Riwayat Abu Daud, an-Nasai dan lain-lain dari Abi Wahb al-Jusyami r.a.)

4.Memperbolehkan Memberi Nama Muhammad atau Ahmad

Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam sempat ditanya oleh seorang pria yang ingin memberikan nama bayinya dengan nama “Muhammad”, tetapi ia dilarang dan dimarahi oleh suku atau kaumnya.

Mendengar hal ini, Nabi Muhammad segera menjawab dan memperbolehkan memberi nama anak dengan namanya. Asalkan, tidak dengan Abu Qasim sebagai panggilan yang hanya dimiliki oleh Rasulullah.

“Berilah nama dengan namaku, akan tetapi jangan memanggil dengan panggilanku (iaitu Abul-Qasim) kerana sesungguhnya aku adalah Qasim (pembahagi) yang membahagi di antara kamu.” (Riwayat Imam Muslim).

Add comment

Submit