Muslimahdaily - "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan, hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (Surat Al-Anbiya': 35).
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah mengalami masalah atau konflik. Entah konflik remeh hingga konflik yang menguras tenaga dan pikiran, semuanya menjadi sebuah dinamika kehidupan.
Bagi seorang muslim, masalah atau konflik merupakan sebuah anugerah dari Allah Ta'ala. Bagaimana bisa? Cobalah membayangkan ketika kita masih duduk di bangku sekolah.
Bukankah sebelum naik kelas kita harus menghadapi ujian kenaikan kelas? Sama halnya dalam kehidupan. Allah akan menguji setiap hamba-hambanya dengan ujian yang sesuai kesanggupan individu. Semakin tinggi tingkat “kesulitan” ujian itu, maka juga semakin tinggi derajat dan amal manusia tersebut di hadapan Alloh SWT.
Naluri manusia
Allah secara konsisten senantiasa memberikan yang terbaik untuk hamba-hambanya. Baik itu, manusia, hewan dan tumbuhan.
Allah tidak akan memberikan ujian di luar kesanggupan makhluknya. Allah juga tidak akan pernah memberikan apa yang kita inginkan, tetapi justru apa yang kita butuhkan.
Jadi, tidak perlu sedih atau kecewa berlebihan dalam menanggapi suatu masalah. Karena bisa jadi, justru peristiwa yang menyedihkan atau mengecewakan itu sama seperti obat.
Walaupun rasanya pahit, tetapi peristiwa ini sangat baik untuk menambah derajat amal dan keshalihan kita. Setiap orang yang dihadapkan dalam masalah hidup, dapat terlihat bagaimana naluri dan watak aslinya.
Ketika dihadapkan pada ujian hidup yang rumit dan bertubi – tubi, banyak orang yang berkecil hati, mengeluh, bahkan putus asa. Seolah-olah hidup ini tidak layak diperjuangkan.
Tak sedikit manusia yang menyalahkan Allah, “Mengapa harus saya yang diberi ujian seperti ini?”. Atau, “Kapan hidup saya bisa kaya dan makmur?” pertanyaan – pertanyaan ini mungkin sempat muncul dalam benak manusia lemah akal dan dangkal iman.
Keuntungan dari Ujian
Di mana pun dan apa pun kondisinya, manusia akan menemui ujian sebagaimana ketetapan Allah. Ketika menghadapi sebuah ujian hidup, setiap orang harus berpikir dan mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang, baik dan buruknya. Selalu ada hikmah yang manis dibalik ujian yang diberikan Allah.
Allah telah berfirman:
“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (QS: Az-Zumar ayat 49).
Belajar dari Ujian Hidup
Alloh SWT telah berfirman:
"Adapun manusia, apabila Tuhannya mengujinya, lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata:" Tuhanku telah memuliakanku. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku. "(QS: Al-Fajr: 15 - 16).
Jadi, cara kita menghadapi ujian hidup nanti juga akan dipertanggungjawabkan di depan Allah. Menghadapi setiap ujian kesedihan atau kesenangan dari Alloh SWT, setiap individu harus meyakini bahwa sangat penting untuk senantiasa bersyukur. Dengan senantiasa bersyukur walau apa pun ujian hidup yang dialami, Allah akan selalu memberikan keberkahan dalam hidup kita. Wallahu a'lam.