Muslimahdaily - Salah satu ibadah yang tak boleh terlewatkan di saat bulan Ramadhan adalah shalat Tarawih. Shalat Tarawih termasuk dalam ibadah qiyamul lail yang sangat dianjurkan dilakukan pada malam-malam bulan Ramadhan. Mereka yang senantiasa menghidupi malam di bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih maka akan diampuni dosa-dosanya.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallalalhu’alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang menjalankan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Walau sangat dianjurkan, bukan berarti shalat Tarawih merupakan ibadah wajib. Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah. Dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat di antara para ulama.

Seperti pada Ramadhan-ramadhan sebelumnya, shalat Tarawih biasanya dialakukan dengan berjamaah di masjid. Akan tetapi Indonesia kini tengah dilanda wabah virus COVID-19. Tepat setelah muncul kasus pertama pasien positif di Indonesia, pemerintah mengimbau agar melakukan kegiatan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Sebelumnya, Sekretariat Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am telah mengimbau masyarakat muslim Indonesia agar melakukan seluruh ibadah bulan Ramadhan di rumah bersama keluarga. Hal tersebut ditujukan agar menekan laju penyebaran virus COVID-19.

Selain itu, melaksanakan shalat Tarawih di rumah dengan berjamaah bersama keluarga merupakan salah satu cara untuk menghidupkan rumah dengan ayat-ayat Allah agar rumah tidak sepi.

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma, Rasulullah pernah bersabda, “Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan ia sebagai kurburan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tata cara shalat Tarawih

Sebenarnya tidak ada perbedan yang mendalam ketika mendirikan shalat Tarawih di masjid dan rumah, juga antara shalat berjamaah dan sendiri (munfarid). Perbedaannya terletak pada bacaan niatnya saja.

Niat shalat Tarawih menjadi imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Subhanahu wa ta'ala.”

Niat shalat Tarawih menjadi makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Subhanahu wa ta'ala.”

Niat shalat Tarawih sendiri (munfarid)

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Subhanahu wa ta'ala.”

Jumlah rakaat shalat Tarawih

Adapun jumlah rakaat shalat Tarawih tidak ada perbedaan di antara melakukannya di masjid, di rumah, berjamaah, ataupun sendiri. Jumlah rakaat shalat Tarawih, yakni maksimal 20 rakaat dan minimal 2 rakaat.

Sementara itu, shalat Tarawih merupakan bagian dari shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya maka harus mengikuti kaidah shalat sunnah malam, yakni salam pada setiap dua rakaat.

“Shalat Tarawih tidak sah dikerjakan empat rakaat dengan satu salam, tetapi ia harus ada salam setiap dua rakaat karena hadits menyatakan demikian.” (Syekh M Nawawi Al Batani dalam Nihayatun Zain).

Secara teknis, berikut urutan shalat Tarawih di rumah:

1. Pelafalan niat shalat Tarawih.

2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

4. Baca ta‘awudz dan Surat Al Fatihah. Setelah itu membaca salah satu surat pendek Al Quran dengan jahar (lantang).

5. Rukuk.

6. Itidal.

7. Sujud pertama.

8. Duduk di antara dua sujud.

9. Sujud kedua.

10.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

11.Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

12. Salam pada rakaat kedua.

13. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai shalat Tarawih.

Tidak ada keharusan membaca surat pendek tertentu dalam shalat Tarawih. Seseorang bebas memilik suarat apa yang hendak dibaca.