Muslimahdaily - Dalam Islam, roh itu ada dan memiliki hakikat, karakter dan juga sifa, bisa merasakan kesedihan dan kegembiraan, bisa bergerak ke sana ke mari, naik turun dan berbagai macam aktivitas.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Qayyim, roh-roh itu ada yang berbahagia dan yang menderita, tidak berada di satu tempat, tetapi ada roh yang ada di Illiyin yang paling tinggi dan ada roh yang ada di bumi dalam keadaan hina, ia yang tidak pernah meninggalkan bumi.
Keadaan jiwa dan roh berbeda dengan keadaan badan, keberadaannya di surga dan di langit, yang sampai ke serambi kubur dan badan berada di dalam kubur, yang bergerak cepat, berpindah dan naik serta turun, yang dibagi menjadi roh yang bebas, ditahan, tinggi dan rendah.
Setelah berpisah dengan badan, roh itu bisa sehat dan sakit, bahagia dan menderita, merasakan kenenikmatan dan siksaan, lebih dari apa yang dirasakannya ketika masih berada di dalam badan. Di sana penahanan, penderitaan, siksaan sakit dan kerugian.
Di sisi lain ada kenikmatan, kebebasan dan ketentraman. Keadaannya di badan serupa dengan janin di perut ibu, setelah roh itu keluar dari badan juga serupa dengan keadaan janin yang keluar dari perut ibunya.
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam bukunya berjudul “Roh,” Roh-roh itu saling berbeda-beda tempatnya di alam Barzakh. Di antaranya ada roh yang di Illiyin paling tinggi di Al-Mala’ul-A’la, yaitu roh nya para nabi. Mereka pun juga berbeda-beda tingkatannya, seperti yang dilihat Nabi shalallahu alaihi wa sallam pada malam isra.
Adapun roh-roh selain para nabi itu dapat dibedakan tempat keberadaannya sebagai berikut:
1. Roh yang Berada di Badan Burung Berwarna Hijau
Roh yang berada di badan burung berwarna hijau yang berlalu lalang dan pergi di surga menurut kehendaknya adalah roh para syuhada. Tetapi, ini pun tak berlaku bagi mereka semua, ada di antara para syuhada yang rohnya tertahan sehingga tidak bisa masuk surga, karena mereka mempunyai hutang atau sebab lainnya.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Musnad, dari Muhammad bin Abdullah bin Jahsi, bahwa ada seorang laki-laki menemui Rasulullah, seraya bertanya, “Apa yang kudapatkan jika aku terbunuh di jalan Allah?”
2. Roh yang Tertahan di Ambang Pintu Surga
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist, “Aku melihat rekan kalian tertahan di ambang pintu surga.”
3. Roh yang Tertahan di Kuburnya
Seperti hadist tentang orang yang mencuri mantel lalu dia mati syahid di peperangan. Orang-orang pada saat itu berkata, “Selamat bagi dirinya yang mendapatkan surga.” Lalu Nabi bersabda menimpali, “Demi yang diriku di Tangan-Nya, sesungguhnya mantel yang dia ambil itu menyalakan api di dalam kuburnya.”
4. Roh yang Berada di Pintu Surga
Seperti disebutkan dalam hadist Ibnu Abbas, “Para Syuhada berada di atas aliran sungai di pintu surga, dalam tenda berwarna hijau, rezki mereka keluar dari surga setiap pagi dan petang hari.” Hadist ini diriwayatkan oleh Ahmad. Hal ini berbeda dengan hadist Ja’far bin Abu Thalib yang menyebutkan bahwa Allah mengganti kedua tangannya dengan dua bilah sayap, dan dengan sayap itu dia bisa terbang di surga menurut kehendaknya.
5. Roh yang Tertahan di Bumi
Roh ini tak bisa naik ke Al-Mala’ul-A’la. Ini merupakan roh yang hina dan terikat dengan bumi. Jiwa yang memiliki sifat bumi tidak akan berkumpul dengan jiwa yang memiliki sifat langit, sebagaimana keduanya tidak bisa berkumpul ketika berada di dunia.
Jiwa yang selagi dunia tidak mau mencari ma’rifat tentang Rabb-nya, tidak mencintai-Nya, tidak menyebut-Nya, tidak bersanding bersama-Nya dan tidak taqarrub kepada-Nya, berarti jiwa yang memiliki sifat bumi dan hina, setelah berpisah dengan bumi tidak akan beralih dari bumi itu.
Sebaliknya, jiwa yang memiliki sifat ketinggian, selagi di dunia senantiasa mencintai Allah, menyebut nama-Nya, taqarrub kepada-Nya dan bersanding dengan-Nya, maka setelah roh itu berpisah dari badan, ia berkumpul dengan roh-roh lain yang memiliki sifat yang sama.
6. Roh yang Berada di Dalam Tungku Api
Roh ini adalah miliki para pezina, baik laki-laki maupun perempuan.
7. Roh yang Ada di Sungai Darah
Roh yang ada di sungai darah dan berenang di dalamnya kemudian dilempari batu setiap kali ia akan keluar dari sungai darah tersebut.
Wallahu a'lam.
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah. ‘Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.’”
(Qs. Al-Israa: 85)