Muslimahdaily - Dalam hidup tentu tak selamanya kita akan mengalami hal yang menyenangkan. Ada kalanya kegagalan datang bertubi-tubi, kecewa karena tak di hargai, sedih karena dikhianati teman sendiri dan hal lainnya yang membuat hati jengkel. Rasanya ingin meluapkan amarah pada saat itu juga.

Sebagai manusia biasa, adalah hal yang wajar apabila kita merasakan itu semua. Boleh juga kita meluapkannya, namun dengan cara yang benar dan tidak merugikan orang lain. Dalam Islam, kita diajarkan untuk bersabar atas segala takdir yang telah Allah berikan, termasuk rasa tidak nyaman itu.

Sebagaimana juga yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Begitu banyak ujian yang harus beliau hadapi semasa hidupnya saat berdakwah. Namun, beliau tetap bersabar dan memohon pertolongan kepada Allah. Kasing sayang Allah selalu tercurah kepadanya.

Maka sudah seharusnya kita mencontoh sikap Rasulullah saat menghadapi berbagai cobaan dalam hidup, yaitu dengan sabar. Mungkin hal ini akan terasa sulit di awal, tetapi percayalah bahwa Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar.

Allah berfirman,”……sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah: 153).

Saat Allah sudah bersama kita, maka hati akan menjadi tenang dan lebih mudah menjalani hidup kedepannya. Bahkan Allah juga menjanjikan banyak hal di dalam Al-Quran khusus untuk hamba-hamba-Nya yang bersabar. Salah satunya adalah pahala yang tak terbatas.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az Zumar: 10).

Selain pahala yang tanpa batas, orang-orang yang besabar di dunia juga akan mendapat surga. Sebagaimana yang tertulis dalam hadist berikut,

Dari ‘Atho’ bin Abi Robaah, ia berkata bahwa Ibnu ‘Abbas berkata padanya, “Maukah kutunjukkan wanita yang termasuk penduduk surga?” ‘Atho menjawab, “Iya mau.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas ia pun berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku sering terbuka karenanya. Berdo’alah pada Allah untukku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Jika mau sabar, bagimu surga. Jika engkau mau, aku akan berdo’a pada Allah supaya menyembuhkanmu.” Wanita itu pun berkata, “Aku memilih bersabar.” Lalu ia berkata pula, “Auratku biasa tersingkap (kala aku terkena ayan). Berdo’alah pada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun berdo’a pada Allah untuk wanita tersebut. (HR. Bukhari no. 5652 dan Muslim no. 2576).

Setelah menelusuri beberapa redaksi, pintu surga untuk orang-orang yang sabar memang tidak tertulis secara langsung. Namun, dalam keterangan lebih lanjut, dari 8 pintu surga yang diesebutkan dalam hadist di bawah ini, Al Qadhi ‘Iyadh menambahkan empat lainnya, salah satunya adalah pintu surga bagi orang-orang yang bisa menahan amarah.

Disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’ad As Sa’idi radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang disebut dengan ar-Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Siapa yang berinfaq sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: wahai hamba Allah ini adalah hasil kebaikanmu! Jika ia ahli shalat, maka akan dipanggil dari babus shalah (pintu shalat), jika ia ahli jihad maka akan dipanggil dari babul jihad (pintu jihad), jika ia ahli sedekah maka akan dipanggil dari babus shadaqah (pintu sedekah), jika ia ahli puasa maka akan dipanggil dari pintu puasa atau babur rayyan (pintu ar Rayyan)” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no.1027).

Al Qadhi ‘Iyadh rahimahullah mengomentari hadits ini:

“Imam Muslim dalam hadits ini menyebutkan 4 pintu surga, kemudian beliau menyebutkan 4 sisanya. Diantaranya: babut taubah (pintu taubat), babul kazhiminal ghaizha (pintu menahan marah), babur radhiin (pintu ridha), dan babul ayman (pintu kanan) yang dimasuki oleh orang yang masuk surga tanpa hisab” (At Tadzkirah bi Ahwalil Mauta wal Akhirah, 16/183).

Pintu itu bernama babul kazhiminal ghaizha (pintu menahan marah), pintu ini khusus hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang bisa menahan amarahnya.

Terlepas dari segala ganjaran dan kebaikan yang akan diberikan oleh Allah pada hamba-Nya yang sabar, yang terpenting adalah untuk kita terus berusaha mengamalkan sabar ini di dunia nyata, pastikan kita melakukan ini semua hanya karena Allah.

Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya pada kita semua. Aamiin.

Wallahu a’lam, semoga bermanfaat.

Sumber: Rumaysho, Muslim or.id



Suha Yumna

Add comment

Submit