Muslimahdaily - Hak merupakan segala sesuatu yang seharusnya diterima seseorang setelah menjalankan kewajiban. Sementara kewajiban adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh seseorang agar bisa menerima haknya. Hak dan kewajiban berkaitan erat dengan sebuah peran. Entah peran sebagai anak, sebagai pegawai, juga termasuk sebagai hamba dari Allah.

Berbicara mengenai hak seorang hamba, agaknya terlalu kasar apabila kita dianggap menuntut sesuatu dari seorang Tuhan. Terlebih lagi apabila ada anggapan bahwa Tuhan ‘bersalah’ apabila tidak memberikan hambanya hak.

Walau demikian, seorang hamba tetap saja memiliki hak terhadap Tuhannya. Hak di sini lebih kepada prinsip keadilan yang dimiliki Allah Subhanahu wa ta’ala dalam memberikan ganjaran bagi hamba-Nya sesuai dengan apa yang telah diperbuat.

Antara hak dan kewajiban tentu haruslah seimbang. Hendaknya seseorang menjalankan kewajibannya terlebih dahulu barulah menuntut haknya. Salah satu hak hamba kepada Allah digambarkan pada salah satu riwayat shahih.

Suatu hari, Rasulullah Shalallallahu ‘alaihi wa sallam tengah melakukan perjalanan dengan sejumlah sahabat. Di antara mereka adalah Mu’adz bin Jabal, seorang kaum Anshar yang dijuluki sebagai orang yang alim dalam menerangkan halal dan haram.

Rasulullah yang sudah terlebih dulu naik ke atas unta—riwayat lain mengatakan seekor keledai—berkata , “Wahai Mu’adz, kamu juga naik.”

Mu’adz hendak menolak dengan halus lantas berkata, “Pergilah, wahai Rasulullah.”

Nabi berkata lagi, “Kamu juga naik.”

Maka naiklah Mu’adz ke unta tersebut sehingga Rasulullah memboncengnya. Langkah unta itu tidak terlalu cepat, tetapi tidak terlalu lambat. Di tengah perjalanan mereka, Rasulullah berkata, “Wahai Mu’adz bin Jabal.”

Mu’adz bin Jabal menyahut, “Saya, wahai Rasulullah.”

Namun, tidak ada jawaban lagi yang keluar dari lisan Rasulullah. Lalu Mu’adz pun diam dan fokus kembali. Beberapa saat kemudian rasulullah memanggil namanya lagi. Lagi-lagi Mu’adz menyahut, tetapi lagi-lagi juga Rasulullah diam.

Barulah pada panggilan ketiga, Rasulullah berkata, “Tahukah engkau apa kewajiban manusia terhadap Rabbnya?”

Mu’adz menyahut dengan takzim, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengatahui.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Sungguh, kewajiban manusia terhadap Rabbnya adalah menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.”

Setelah itu Rasulullah kembali memanggil Mu’adz bin Jabal dan disahuti pula oleh sang alim.

“Apakah engkau tahu apa itu hak yang mesti dipenuhi Allah atas hamba-Nya bila dia telah melakukan kewajiban itu?”

Mu’adz menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”

Lantas Rasulullah menjawb, “Hak hamba Allah, jika mereka melakukannya adalah bahwa Dia menhakui mereka ke surga.”

Wallahu ‘alam.

Itsna Diah

Add comment

Submit