Muslimahdaily - Sahabat Muslimah, apakah kamu pernah mengalami patah hati? Sebagai manusia biasa yang memiliki perasaan sangat wajar bagi kita untuk mengalami patah hati. Mengalami patah hati memang sangat menyakitkan. Terlebih, jika patah hati itu terjadi berulang kali.
Umumnya patah hati ini muncul akibat urusan percintaan yang tak berjalan sesuai dengan harapan. Patah hati ini terjadi karena ada kekecewaan yang sangat mendalam mengenai perasaan cinta terhadap seseorang yang tak berbalas atau karena ditinggalkan.
Sahabat Muslimah, mengalami patah hati adalah yang normal. Namun demikian, kita tak perlu berlarut dalam luka yang akhirnya membuat kita menjadi gagal move on, sedih bahkan bisa berakhir dengan sakit-sakitan.
Imam Syafi’i mengatakan bahwa penyebab patah hati ialah karena terlalu berharap kepada seseorang atau sesuatu selain Allah Subhanahu wa ta'ala.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.” (Imam Syafi’i).
Padahal Allah telah memperingatkan kita bahwa hendaknya, manusia hanya berserah diri kepada-Nya semata, Rabb semesta Alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berharap kepada manusia belum tentu dibalas dengan kebaikan. Adakalanya kita akan dikecewakan, sebab mereka pun juga memiliko sifat egois sebagaimana kita.
”Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS, Al-Insyirah: 8).
Lalu, Bagaimana Memaknai Patah Hati dalam Islam?
Sahabat Muslimah, pada dasarnya patah hati dalam Islam dianggap sebagai kesalahan manusia yang tidak tepat dalam menyikapi perasaan. Bukankah Allah telah memperingati berulang kali agar kita tidak berharap pada manusia? Tapi kenapa kita masih saja mudah jatuh cinta? Kenapa kita mudah berharap berlebihan sampai sulit untuk mengendalikan perasaan? Pada akhirnya, diri kita sendirilah yang merasakan sakitnya sebab tak mampu untuk menjaga kesucian hati.
Namun, dibalik patah hati ini terselip hikmah yang bisa kita ambil, beberapa di antaranya adalah:
1. Bukan jodoh
Jika hubungan percintaan mu kandas di tengah jalan, dan tidak berjalan sesuai yang diharapkan, bisa jadi itu bukan jodoh ya Sahabat Muslimah. Walau demikian, kamu tak perlu gelisah karena urusan jodoh sudah ditetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz. Apabila dia jodoh kita, pasti akan ada masa nya untuk dipertemukan. Percayalah, Allah tidak akan mengambil sesuatu yang baik kecuali diganti oleh hal yang lebih baik lagi.
Allah berfirman,
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz-Dzariyat: 49).
2. Mengajarkan kita untuk bersabar dan ikhlas
Sahabat Muslimah, sejatinya dunia ini adalah tempatnya ujian. Ketika ditimpa musibah, sebagai mukmin sudah seharusnya kita untuk bersabar dan ikhlas. Menerima apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah.
Allah berfirman,
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155).
3. Belajar untuk percaya akan ketentuan Allah
Sebagai ketika ditimpa cobaan, kita sering kali tergesa-gesa dan tidak sabar hingga sulit untuk mempercayai ketentuan Allah. Hal inilah yang membuat kita seketika berputus asa terhadap rahmat Allah, bahkan cenderung menyalahkan takdir. Hal tersebut merupakan cara berpikir yang salah, ya Sahabat Muslimah.
Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak memberikan cobaan dil uar kemampuan hamba-Nya. Allah bahkan berjanji akan memberikan kemudahan dan kebahagiaan di balik segala hal yang menyulitkan hidup kita. Maka dari itu, hendaknya kita untuk berprasangka baik terhadap ketentuan yang telah Allah tetapkan.
4. Jalan untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan lebih baik.” (HR. Ahmad).
Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa, jika kita mengalami patah hati, mungkin saja Allah hendak memperingatkan bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah. Sebagaimana kita tahu, pacaran tidak dibenarkan dalam Islam. Maka dari itu, jadikan peristiwa patah hati sebagai pelajaran hidup.
Selain 4 hal di atas, Sahabat Muslimah dapat mengamalkan doa Rasulullah untuk mengatasi patah hati berikut ini.
Doa yang diajarkan Rasullah ketika Patah Hati
Dalam sebuah Hadist Bukhari Muslim, Rasulullah pernah mengajarkan Ummu Salamah sebuah doa. Kala itu, Ummu Salamah tengah menyampaikan kegelisahan hatinya karena ditinggal wafat (dalam peperangan) oleh suami yang sangat ia cintai. Hatinya hancur melihat orang yang dicintai meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Kemudian Rasulullah mengajarkan doa ini kepada Ummu Salamah.
…اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Saat Ummu Salamah berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah tersebut, Allah mengabulkan doanya dengan menghadirkan seorang pendamping hidup yang lebih baik lagi yaitu Nabi Muhammad.
Sahabat Muslimah, di balik setiap musibah dan kesulitan dan persoalan hidup, yakinlah terdapat hikmah yang besar dan balasan yang lebih baik dari Allah SWT untuk hamba-Nya.