Muslimahdaily - Setelah menjalani ibadah puasa selama 30 hari penuh, akhirnya kita akan sampai pada hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Hari ini merupakan satu dari keistimewaan yang menjadi hak umat Muslim. Pada hari ini, seluruh muslim di seluruh belahan dunia merasa haru gembira.
Namun, di samping keistimewaannya, ada beberapa amalan sunnah yang sangat sayang untuk dilewatkan. Pasalnya, hari ini hanya datang satu kali dalam setahun. Oleh sebab itu, jangan sampai kita menyia-nyiakannya.
Lantas, apa saja sunnah yang dapat dilakukan di hari raya Idul Fitri? Berikut 8 di antaranya yang telah Muslimahdaily rangkum untuk kamu.
1. Mengumandangkan takbir
Sunnah pertama yang sayang untuk dilewatkan adalah mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushalla dan rumah-rumah. Aktivitas ini umumnya dimulai dari terbenamnya matahari pada malam hari sebelum lebaran hingga imam naik ke mimbar untuk berkhutbah. Sunnah yang satu ini bahkan sudah menjadi tradisi di berbagai tempat di dunia.
“Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Melansir dari laman NU Online, dalam kitab Raudlatut Thalibin, dianjurkan untuk mengumandangkan takbir pada malam Id.
“Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.”
Selain itu, ada juga anjuran lain yang menyebutkan agar muslimin menghidupkan dua malam hari raya agar hatinya tidak mati. Amalan yang dapat dilakukan, misalnya mendirikan shalat Isya berjamaah dan berniat melaksanakan shalat Subuh berjamaah.
2. Mandi di pagi hari
Sunnah selanjutnya adalah mandi di pagi hari sebelum melaksanakan shalat Id. Hal ini dimaksudkan agar tubuh menjadi lebih bersih, terhindari dari bau dan membuat shalat Id menjadi lebih fokus. Hal ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, baik perempuan yang shalat maupun yang sedang udzur syar’i.
Diriwayatkan dari Nafi’i, beliau berkata, “Bahwasanya Abdullah bin 'Umar biasa mandi di hari Idul Fitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Malik).
3. Merias diri dan menggunakan pakaian terbaik
Sunnah selanjutnya adalah merias diri dengan menggunakan pakaian terbaik yang kita miliki. Tentu saja pakaian terbaik tidak melulu baru dan mahal, ya. Sahabat Muslimah bisa mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fitri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Khuzaimah).
4. Memakai wangi-wangin, memotong rambut, memotong kuku, dan menghilangkan bau-bau yang tidak enak
Dalam kitab Al Majmu’ Syarhul Muhaddzab disebutkan, “Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.”
5. Makan sebelum shalat
Saat Hari Raya Idul Fitri, disunahkan untuk makan sebelum melaksanakan shalat Id. Rasulullah mencontohkan untuk makan kurma dalam jumlah ganjil, misal satu, tiga, atau lima butir. Namun bukan berarti harus selalu kurma. Makanan pokok apapun diperbolehkan, namun lebih utama jika mengonsumsi kurma.
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil.”
6. Shalat Id
Shalat Idul Fitri sendiri hukumnya sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Maka dari itu sayang sekali jika ditinggalkan. Terlebih lagi, pelaksanaan shalat ini hanya berlangsung selama satu kali dalam setahun.
Tak seperti shalat Jumat, shalat Id sangat dianjurkan baik untuk laki-laki dan perempuan. Lebih baik juga dilaksanakan secara berjamaah dan di tempat yang luas, misal Masjid atau lapangan.
Allah berfirman,
“Maka shalatlah kepada Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2).
7. Berangkat dan pulang dengan melewati jalan yang berbeda dan memperbanyak takbir
Sunnah lainnya adalah agar kita lebih memilih berjalan kaki dibanding dengan kendaraan. Karena dengan berjalan kaki, kita lebih memungkinkan untuk bersilaturahmi dengan sesama muslim. Begitu juga dengan memilih jalan yang berbeda pada saat berangkat dan pulang shalat.
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun saat pulang dari tempat shalat Id.”
Saat hendak ke tempat shalat hingga shalat dilaksanakan, kita juga dianjurkan untuk mengucap takbir sebanyak-banyaknya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saat hari raya Idul Fitri.
8. Mengucap selamat kepada sesama muslim
Sebagai hari raya umat Muslim, kita dianjurkan untuk saling memberi salam satu salam lain. Dalam hal ini tidak ada ucapan khusus. Kita diperbolehkan mengucapkan selamat dalam bahasa apapun asal maknanya tidak keliru.
Itu tadi beberapa sunnah saat hari raya Idul Fitri yang sayang untuk ditinggalkan. Semoga kita mendapat rahmat Allah.
Wallahu ‘alam.