Muslimahdaily - Menggunakan hijab merupakan kewajiban bagi setiap wanita muslimah. Namun, tidak jarang sebagian wanita muslim mengalami beberapa tantangan saat memakai hijab. Saat terik dan panas, mengenakan kain hijab yang tidak tepat bisa membuat kulit terasa panas, gatal dan tidak nyaman. Terutama pada area bagian kepala yang tertutup kain hijab setiap saat. Terlebih jika muslimah sering beraktivitas di luar ruangan sehingga harus terpapar sinar matahari, polusi dan debu.
Tak disadari, kadang kain hijab akan tampak kusam dan kotor terutama pada bagian serat – serat kainnya. Wah, kain saja bisa terlihat lusuh dan kotor jika seharian berada di luar ruangan. Apalagi, jika Anda malas untuk mengganti dan membersihkan hijab. Apa saja efek negatif bagi kesehatan kulit jika tidak menjaga kebersihan hijab? Cek ulasan berikut yuk..
1. Kulit mudah berjerawat
Kebersihan hijab juga harus dijaga seperti pakaian yang lain. Terlebih bagi yang kerap terpapar debu, polusi dan sinar matahari setiap hari saat naik kendaraan umum. Hijab yang kotor rupanya dapat memicu munculnya pertumbuhan jerawat di bagian wajah. Seperti dahi, pelipis kening dan pipi. Pasalnya, area – area tersebut merupakan bagian wajah yang sering bersentuhan langsung dengan area hijab yang kotor atau tanpa disadari berdaki.
2. Kerontokan rambut
Jilbab atau kerudung yang dibiarkan kotor ternyata juga berimbas pada rambut yang menjadi rapuh dan rontok. Seringkali, banyak muslimah yang tidak menyadari jika kondisi kulit kepala yang lembap ditambah hijab tidak terjaga kebersihannya maka menjadi pemicu jamur yang menjadi ketombe dan rambut rontok.
Untuk memastikan jilbab benar – benar kering sepenuhnya, lebih baik hijab disetrika setelah dijemur. Setrika tidak hanya membuat jilbab terlihat lebih rapi dan elegan, tetapi juga bisa membunuh bakteri – bakteri dan kuman tak terlihat yang menempel saat dijemur.
(Baca Juga : Tips Menjaga Kesehatan dan Keindahan Rambut bagi Wanita Muslimah)
3. Ketombe
Hijab yang kurang bersih juga bisa karena saat pembilasan tidak tuntas. Hal ini menyebabkan sisa – sisa sabun detergen menempel pada serat – serat kain dan menempel di kulit kepala. Alhasil, kulit kepala jadi lebih mudah berketombe. Sisa detergen inilah yang akan menempel di kulit kepala dan membuat akar rambut jadi rapuh serta sirkulasi udara di dalam kulit kepala menjadi tidak lancar.
4. Rambut Berminyak
Sekalipun setiap hari sudah keramas ternyata tidak menjamin rambut agar bersih dan bebas dari minyak. Jika hijab yang kita pakai sehari – hari tidak terjaga kebersihannya, bisa meningkatkan hasil minyak di kulit kepala sehingga rambut terlihat mengkilap.
Sebenarnya, di dalam kulit kepala terdapat minyak alami rambut yang membuat rambut tampak berkilau dan bercahaya. Namun, jika sudah terkontaminasi bakteri, debu atau kuman akan membuat ketombe dan jamur.
Mengenakan kain hijab yang terlalu tebal dan berserat rapat juga membuat kulit kepala makin terasa gerah sehingga produksi minyak akan semakin meningkat. Biasanya, hal ini akan membuat kulit kepala tidak bisa bernapas dan rambut berminyak makin parah.
(Baca Juga : 7 Cara Menjaga Rambut Tetap Sehat Saat Berhijab)
Pilih jenis kain hijab yang nyaman dan berpori – pori sehingga sirkulasi udara di kulit kepala akan tetap lancar. Kemudian, jangan mengikat hijab terlalu kencang atau kerap memakai hijab bertumpuk dan diikat yang terlalu “ramai”. Pakai hijab yang simpel dan praktis agar kulit kepala bisa tetap bernapas dengan baik.
5. Alergi atau gatal
Masih nekad mengenakan hijab berhari – hari tanpa diganti? Wah, kulit bisa gatal – gatal dan muncul jerawat. Selain itu, pasti jilbab akan menimbulkan bau tidak sedap yang bisa mengganggu orang lain. Agar masalah alergi kulit atau gatal dapat dihindari, satu – satunya cara adalah menjaga kebersihan hijab dan menggantinya setiap hari.