Muslimahdaily - PMS atau Premenstrual syndrome sebenarnya telah menjadi hal yang lumrah dialami sebagian wanita. Menjelang tamu bulanan hadir, banyak gejala yang mungkin muncul. Di antaranya seperti kram perut, nyeri, mudah uring – uringan hingga terlalu sensitif.
Menurut Christine Masterson, MD, ketua bidang layanan anak dan wanita di Summit Medical Group New Jersey, USA, nyeri haid atau sakit perut terjadi ketika lapisan rahim luruh dan direspon dengan kram.
Kram atau nyeri haid adalah metode untuk mengendalikan perdarahan selama menstruasi. Apabila semakin banyak gumpalan darah menstruasi pada dinding rahim, maka semakin besar kemungkinan rahim akan kejang atau kram untuk mengeluarkannya.
Tapi, faktanya kram atau nyeri haid sangat menyakitkan dan membuat wanita tidak nyaman. Bahkan, bisa mengganggu aktivitas sehari – hari. Jika kamu sering mengalami kesakitan atau nyeri haid yang terlalu sakit saat PMS, berikut adalah beberapa kemungkinan yang perlu diperhatikan:
1.Fibroid Rahim
Biasanya hal ini terjadi karena pertumbuhan tumor jinak pada dinding rahim. Akan tetapi, bisa saja meluas hingga lapisan rahim sehingga terjadi kram yang menyakitkan dan perdarahan selama menstruasi sangat intens.
2.Gangguan radang panggul
Ditandai dengan rasa sakit yang terus – menerus. Bahkan, bisa terjadi di luar siklus menstruasi dan disertai keputihan. Kondisi ini adalah infeksi serius pada rahim, ovarium, atau tuba falopi yang sering disebabkan karena mengabaikan PMS yang terlalu sakit tanpa perawatan atau pengobatan apa pun.
3.Kista
Hal lain yang bisa menyebabkan terlalu sakit ketika PMS adalah kista ovarium yang pecah. Jika perut terasa sakit sekali dan seperti ditusuk – tusuk, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Terlebih disertai mual atau muntah.
4.Endometriosis
Kondisi ini menyebabkan jaringan rahim tumbuh di organ lain seperti ovarium dan saluran tuba. Hal ini dapat mempengaruhi hingga 10 persen wanita, menurut American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG).
Kebanyakan wanita sering mengabaikan rasa sakit yang menyiksa saat PMS sebagai bagian “normal” dari periode mereka. Padahal, tidak semua rasa sakit itu normal, terutama jika terlalu sakit dan tidak terkendali.
5.Alat kontrasepsi IUD copot
Meskipun ada beberapa wanita yang tidak merasakan apa – apa, kram perut juga bisa terjadi setelah pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD. Rasa sakit saat PMS atau berlangsung lebih dari beberapa hari patut dicurigai jika IUD copot atau tidak pas pemasangannya.
Buatlah janji dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan panggul. Dokter kemungkinan juga akan melakukan USG untuk memastikan alat kontrasepsi dalam rahim terpasang dengan benar.
6.Kehamilan ektopik atau keguguran
Menurut American Pregnancy Association, kehamilan ektopik (yang terjadi pada sekitar satu dari setiap 50 kehamilan) terjadi ketika telur yang dibuahi menempel di suatu tempat selain rahim, seperti tuba falopi.
Sayangnya, sel telur ini tidak dapat berkembang dan jaringan yang terpasang dapat menyebabkan perdarahan hebat. Kehamilan ektopik dan keguguran dapat menyebabkan kram dan rasa sakit yang hebat di bagian perut.