Muslimahdailly - Hayo.. ngaku siapa yang senang membuat karya seni atau barang kerajinan yang kreatif? Hobi membuat karya seni ternyata tidak hanya menyenangkan untuk si pembuat, tetapi juga bagus untuk kesehatan mental.
Hal ini senada dengan penelitian yang dilansir dari Universitas Harvard di London, Inggris. Penelitian dirilis dalam bentuk film dokumenter berjudul “I Remember Better When I Paint”. Dalam film ini ditunjukkan bagaimana hobi menggambar atau melukis dapat merangsang ingatan pada penderita demensia atau pikun dan memungkinkan mereka tetap terhubung kembali dengan “dunianya”.
Tak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa mengekspresikan diri melalui seni dapat membantu kesehatan mental. Terutama untuk mengatasi stres, depresi, kegelisahan dan kanker.
Membuat Karya Seni adalah Obat Terbaik
Menurut peneliti dan ahli terapi seni, Megan Carleton yang bekerja di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang bekerja sama dengan Harvard, efek positif dari membuat karya seni tidak bergantung pada bakat atau keterampilan seseorang. Tetapi, lebih pada proses otak dalam membuat karya seni tersebut.
Selama beberapa dekade penelitian telah mengungkap bahwa penderita demensia dan penyakit neurologis progresif lainnya, kemampuan menciptakan seni tetap bertahan seiring usia seseorang, sedangkan kemampuan bahasa atau berbicara bisa berkurang.
Penelitian juga menunjukkan bahwa menciptakan karya seni visual dapat mengurangi stres dan menambah relaksasi pada pasien di rumah sakit atau yang dirawat sendiri di rumah.
Carleton sendiri menyarankan agar para pasien yang diterapi dengan seni bisa disediakan fasilitas dengan bermacam media. Entah itu, kanvas, buku gambar, kertas, hingga iPad atau tablet. Dirinya juga melakukan terapi pada veteran perang dan orang yang berpenyakit Alzheimer. Ia melihat bahwa ketika para pasien diminta membuat karya seni, mereka sangat senang, terhibur dan waktu terasa berlalu lebih cepat.
Seni Dapat Membantu Mengatasi Masa Sulit Pasien
Lebih lanjut lagi, Megan Carleton juga mengatakan bahwa seni juga memiliki peran penting dalam membantu orang melalui masa – masa sulit, termasuk ketika menghadapi vonis penyakit yang kronis atau fatal. Pasien dapat mengekspresikan diri di lingkungan aman untuk mencapai tahap selanjutnya dengan lebih damai dan tenang. Misalnya, pasien dapat diajari karya seni membuat kalung manik – manik, gelang, membuat scrap book, atau video untuk mengenang pengalaman bahagia mereka. Bahkan, membuat kotak atau box cantik yang memuat ekspresi kemarahan dan surat – surat mereka. Hasil karya seni ini dapat diberikan kepada kerabat, teman atau keluarga pasien.
Seni Adalah Pencegahan Penyakit
Penelitian terbaru juga mengungkap bahwa untuk mencegah penurunan daya ingat, setiap orang dapat melakukan kegiatan yang kreatif. Kegiatan ini lebih efektif ketimbang sekadar melihat atau menghargai karya seni.
Laporan tahun 2017 dari Mayo Clinic Study of Aging menunjukkan bahwa orang yang berusia lebih dari 70 tahun dan membuat karya seni berisiko rendah terkena gangguan kognitif ringan ketimbang mereka yang hobi membaca buku. Dalam studi di Jerman, tahun 2014, para pensiunan yang melukis dan memahat memiliki ketahanan emosional dan mental yang lebih tanggung ketimbang kelompok lansia yang hanya senang mengunjungi museum atau galeri seni.
Nah, daripada kamu bengong atau melamun saat waktu luang, kenapa tidak membuat prakarya atau karya seni favoritmu lalu unggah ke Pinterest? Selamat berkarya..