Muslimahdaily - Saat covid-19 muncul di Indonesia, informasi-informasi baru mulai tersebar. Salah satunya adalah mengenai gejala virus tersebut yang dikatakan mirip dengan Pneumonia. Namun, banyak orang yang belum tahu apa sebenarnya Pneumonia tersebut.
Mengutip dari Halodoc, Pneumonia adalah kondisi di mana seseorang mengalam infeksi yang terjadi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Infeksi bisa terjadi hanya pada salah satu bagian paru atau keduanya. Kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun dahak purulen.
Penyebab utama dari penyakit ini adalah infeksi virus, bakteri ataupun jamur. Sebenarnya penyakit ini lebih umum dikenal di Indonesia sebagai paru-paru basah.
Pneumonia pada dasarnya bisa terjadi pada siapa saja, dari bayi sampai lansia. Namun ada beberapa orang yang rentan terkena penyakit ini. Diantaranya adalah, anak usia 2 dan di bawah 2 tahun, orang di atas 65 tahu, dirawat di rumah sakit dalam waktu lama, pasien di ICU menggunakan ventilator, memiliki penyakit paru kronik atau jantung, merokok dan orang yang memiliki imunitas tubuh yang rendah.
Penyebab Pneumonia
Penyebab pneumonia ini sebenarnya beragam, namun berdasarkan tempat penyebarannya terbagi menjadi dua. Pertama skala lingkungan umum dan kedua tertular dari rumah sakit. Umumnya organisme yang berasal dari rumah sakit lebih sulit untuk diobati.
Organisme yang dapat ditularkan di empat umum diantaranya adalah bakteri, organisme yang menyerupai bakteri, jamu dan virus.
Gejala Pneumonia
Umumnya, indikasi dan gejala ringan pneumonia menyerupai gejala flu, akan terjadi demam dan batuk. Namun, gejala tersebut akan memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan flu biasa. Jika dibiarkan lebih lama, maka akan muncul gejala lain.
Seperti nyeri pada dada saat bernapas atau batuk, mudah lelah, mual dan muntah, batuk berdahak, sesak napas, demam dan menggigil, gangguan pada kesadaran pada pasien berusia di atas 65 tahun dan juga hipotemia bagi mereka yang punya gangguan imun.
Jika terjadi pada anak bayi, biasanya mereka akan mengalami deman tinggi, anak nampak selalu lelah, batuk produktif, sesak nafas dan tak mau makan.
Perbedaannya dengan Covid-19
Mengutip dari Tirto, gejala covid-19 dapat mirip dengan pneumonia. Akan tetapi, ahli radiologi di Universitas Thomas Jefferson, Paras Lakhani mengatakan bahwa kondisi pasien yang terjangkit Covid-19 dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Ini lah yang dapat membedakan pneumonia dengan virus Corona tersebut.
"Pneumonia biasanya tidak berkembang pesat," kata Lakhani. "Biasanya, sebagian besar rumah sakit akan mengobati dengan antibiotik dan pasien akan stabil dan kemudian mulai membaik,” lanjutnya dikutip dari Business Insider.
Pengobatan untuk pneumonia biasa diberikan antibiotik atau antivirus untuk menghalau virus yang berkembang biak menyebabkan pneumonia. Sedangkan pada pneumonia virus corona, hingga saat ini belum terdapat obat dan antivirus untuk melumpuhkan virus. Saat ini dokter hanya memberikan pengobatan suportif untuk mengurangi keparahan dan gejala yang timbul.