Muslimahdaily - Wabah monkeypox atau cacar monyet menghantui Indonesia. Kekhawatiran ini semakin meningkat mengingat organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah menetapkan penyakit ini sebagai darurat kesehatan global. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengumumkan sudah terdapat 88 kasus monkeypox yang dikonfirmasi hingga Sabtu (17/8/2024), mengutip dari laman resmi Kemenkes.
Adapun rinciannya, kasus tersebar di Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat dengan 13 kasus konfirmasi, Banten 9 kasus konfirmasi, dan Jawa Timur 3 kasus konfirmasi, Yogyakarta 3 kasus konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 kasus konfirmasi.
Cacar monyet atau monkeypox terdapat dua clade virus, yaitu Clade I yang berasal dari Afrika Tengah dengan subsclade 1a. Jenis tersebut memiliki kasus tingkat kematian atau case fatality rate (CFr) lebih tinggi dari clade lain. Adapun subsclade 1b ditularkan dari kontak seksual dengan fatality rate 11%. Sejauh ini sejak tahun 2022 hingga sekarang, varian yang ditemukan di Indonesia adalah varian Clade II.
Monkeypox merupakan salah satu spesies virus cacar, seperti cacar air dan cacar sapi. Berdasarkan kasus monkeypox di Indonesia yang sudah terkonfirmasi, gejala yang banyak dilaporkan antara lain demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakak kelenjar getah bening). Gejala pembengkakan tersebut ditandai dengan benjolan di bawah dagu, bawah rahang, serta leher.
Selain itu, melansir dari dari Alodokter, ruam pada kulit biasanya akan timbul 1-5 harri setelah demam. Ruam yang muncul pun akan tersebar ke bagian tubuh lainnya dan berkembang dari bintil biasa, menjadi bintil berisi cairan yang membesar.
Bagaimana Penyebaran Virus Monkeypox?
Virus bisa tersebar dari gigitan atau cakaran hewan seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Akibatnya, dapat menularkan penyakit. Risiko juga meningkat jika terjadi kontak langsung dengan luka, darah, atau cairan tubuh dari individu atau hewan yang terinfeksi.
Selain itu, menggunakan barang-barang yang pernah dipakai oleh orang atau hewan yang terinfeksi, terutama untuk waktu yang lama, juga bisa menularkan infeksi. Paparan terhadap percikan liur yang terkontaminasi virus, seperti ketika berada di dekat orang yang batuk, bersin, atau berbicara langsung dengan penderita, juga dapat menyebabkan penularan.
Pencegahan Cacar Monyet
Langkah utama untuk mencegah cacar monyet adalah dengan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau hewan seperti primata dan pengerat, termasuk monyet dan tupai. Beberapa cara pencegahan lain yang dapat dilakukan meliputi:
1. Tidak berbagi alat makan atau barang pribadi dengan seseorang yang terinfeksi mpox.
2. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol, terutama sebelum makan, menyentuh wajah, atau merawat luka.
3. Mendapatkan vaksin cacar monyet jika termasuk kelompok berisiko tinggi terpapar, seperti petugas kesehatan.
4. Mengenakan sarung tangan saat berinteraksi dengan hewan peliharaan yang mungkin terinfeksi, dan segera berkonsultasi dengan dokter hewan sambil memastikan hewan tersebut tidak berkeliaran bebas.