Muslimahdaily - Pernikahan merupakan salah satu fase dimana dua orang yang saling mencinta karena Allah dipersatukan. Tentunya untuk mengawali sebuah bahtera rumah tangga ini dibutuhkan pengenalan antara satu dengan yang lainnya.
Banyak hal yang bisa kita tanyakan untuk keberhasilan pernikahan, seperti bibit bebet, bobotnya dan yang tak kalah penting mengenai masa lalu calon pasangan.
Setiap orang pasti memiliki masa lalu, baik menyenangkan ataupun tidak. Masa lalu ini pasti akan terus dibawa dan menjadi memori yang membekas dalam diri individu dimanapun ia berada, terlebih ketika ia ingin memulai hidup baru yaitu kehidupan berumah tangga.
Namun ada hal yang mungkin dipertanyakan oleh beberapa orang sebelum menuju jenjang yang lebih serius, perlukah membahas masa lalu dengan calon pasangan?
Menurut Mariana Widiastuti, M.Psi seorang psikolog muda, sebenarnya hal ini sesuai dengan kesepakatan pasangan. Jika keduanya bersedia untuk membahas mengenai masa lalu, pastikan bahwa masing-masing dari kita sudah bisa menerima masa lalu yang kurang menyenangkan dan menganggap hal tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidup.
Mariana juga mengatakan bahwa ada hal yang perlu ditekankan. Yaitu bukan kepada bagaimana masa lalu kita, tapi bagaimana kita akan menghadapi masa depan bersamaan dengan masa lalu yang dimiliki dari masing- masing kita.
Ia juga berpesan bahwa jika kedua pasangan sudah berkomitmen dengan baik dan sudah meniatkan menikah sebagai ibadah, maka harus mampu untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, begitu pula dengan masa lalu pasangan.
Jika kamu dan pasangan sudah bersepakat untuk membahas masa lalu maka baiknya jangan terlalu berlarut pada cerita menyedikan atau yang buruk. Coba untuk menceritakan masa lalu yang sekiranya dapat memberikan inspirasi pada pasangan dan ada hikmah dibalik cerita masa lalu tersebut.
Tak bisa dipungkiri, masa lalu bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan sebelum calon suami istri bersanding di pelaminan. Dengan ini kedua calon pasangan bisa menentukan langkah kedepan, lanjutkan proses atau lupakan.
Pilihan pertama, jika kedua calon pasangan bisa menerima latar belakang masing-masing dan menunjukkan perubahan untuk menjadi lebih baik, keduanya mungkin bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tugas selanjutnya adalah melupakan masa lalu masing-masing dan tidak mengungkitnya.
Pilihan kedua, jika keduanya atau salah satu masih keberatan menerima latar belakang pasangan dan masih belum percaya hingga menimbulkan rasa kecurigaan yang berlebihan, maka disarankan agar tidak dilanjutkan. Khawatir ketika dilanjutkan akan menghambat kebahagiaan calon pasangan suami istri.
Semoga Allah mempermudah proses sahabat muslimah untuk menuju kesana ya dan dipertemukan dengan jodoh terbaik pilihan Allah.