Punya Daya Juang, Begini Cara Melatih Anak Untuk Menghadapi Kesulitan

Muslimahdaily - Dalam perkembangan buah hati, sudah pasti anak akan menemui berbagai kesulitan. Bertengkar dengan teman, berebut mainan dengan saudara, tidak bisa mengancingkan pakaian, dan masih banyak lagi. Tetapi, sebagian orangtua tidak memahami bahwa menghadapi kesulitan bagi anak merupakan sebuah proses pembelajaran penting dalam kehidupannya.

Anak – anak harus dibiarkan memecahkan masalahnya sendiri agar mereka memiliki daya juang untuk hidup. Menyayangi anak, bukan berarti memanjakan dan memenuhi semua permintaan anak tanpa kecuali. Dengan kesulitan – kesulitan yang dihadapi, anak akan lebih percaya diri dalam menempuh kehidupannya kelak jika ia harus terjun ke masyarakat. Berikut adalah beberapa tips melatih anak untuk menghadapi kesulitan.

1.Mengajak bermain kreatif

Pernah melihat permainan menyusun balok kayu atau lego? Bagaimana kalau Anda mengajak buah hati membangun benteng atau istana dari balok kayu ini? Umumnya, anak – anak dari segala umur paling sering belajar dalam konteks permainan.

Pastikan permainan anak menciptakan tantangan yang sesuai usiannya dan membutuhkan imajinasi. Dengan begitu, anak akan berlatih memecahkan masalahnya sendiri.

2.Berikan informasi alternatif

Anak kesulitan memakai kancing baju? Atau tidak bisa menalikan sepatu? Seiring bertambah usia, anak harus dibiarkan menghadapi kesulitannya secara mandiri. Buatlah kesulitan – kesulitannya itu masuk akal untuk ditangani. Pastikan bahwa ada solusi untuk berbagai hal.

Semakin banyak informasi yang dimiliki anak, maka mereka akan membuat keputusan yang lebih baik.

3.Berikan beberapa solusi potensial

Kapan pun yang dibutuhkan, fasilitasi pengambilan keputusan. Biarkan anak mengambil keputusan yang sulit sesuai pemikirannya. Peran orangtua hanya mengarahkan dan memberikan alternatif pilihan yang ideal dipilih. Jangan biasakan anak menghindari masalah atau kesulitan. Karena jika terbiasa, anak akan menjadi karakter yang manja dan bergantung pada orangtua.

4.Jadikan pemecahan masalah sebagai budaya yang menyenangkan

Jadilah teladan bagi anak untuk berani mengambil risiko dan keputusan yang sulit. Anak akan lebih mudah meniru perilaku orangtua ketimbang mendengarkan perkataan. Jadikan kesulitan sebagai budaya yang menyenangkan di rumah.
Semua orang tentu pernah mengalami masalah setiap saat. Jadi, mengapa tidak membuat kesulitan sebagai tantangan yang positif dan membangun karakteristik anak.

5.Bacakan kisah tentang pemecahan masalah

Beberapa buku atau kisah anak – anak juga bisa menjadi trik untuk melatih anak menghadapi kesulitan. Semisal, buku novel klasik “Hatchet” karangan penulis Gary Paulsen.

Dalam buku ini ia mengisahkan remaja yang tersesat di hutan belantara. Dia bisa bertahan hidup dengan akalnya dan menyelesaikan banyak masalah dengan berani. Gunakan kisah – kisah ini sebagai inspirasi anak menghadapi kesulitan hidup.

6.Membuat prakarya atau kerajinan tangan

Kreativitas anak bisa diasah untuk mendorong keberanian dan kepercayaan diri dalam menghadapi kesulitan. Secara bertahap ajak anak membuat kerajinan tangan yang sederhana dan tingkat kerumitan hasil karya seni bisa disesuaikan dengan usianya.

Selangkah demi selangkah, anak akan semakin terbiasa menyelesaikan banyak masalah dengan idenya sendiri.

7.Ajari langkah-langkah dasar pemecahan masalah

Sebagai contoh, apabila anak memiliki masalah, “Ma, aku selalu terlambat ke sekolah”.

Coba identifikasi penyebab dan pecahkan masalah menjadi bagian – bagian yang mudah diatasi.

Apakah anak tidur terlalu malam?

Mengapa ia tidak bisa tidur malam lebih awal?

Apakah terlalu banyak PR di sekolah?

Atau justru anak terlalu banyak bermain gadget/ nonton TV?

Dll

Atasi bagian masalah satu per satu hingga masalah terpecahkan.

8.Biarkan anak-anak mengalami kegagalan

Banyak pakar yang mengatakan bahwa “gagal itu baik”. Kenapa begitu? Karena dengan kegagalan, anak akan mau belajar memperbaiki kesalahan. Yang terpenting adalah proses belajar bagi anak, sehingga mereka berani menghadapi kesulitan ataupun kegagalan.

9.Berikan tugas dan minta bantuan ke anak

Pastikan anak – anak mendapatkan keterampilan hidup dengan memberikan tugas – tugas sederhana di rumah. Kemudian, bertukar pikiran dengan anak dan minta pendapatnya sebagai keluarga. Anda mungkin akan terkejut mendengar betapa cerdas dan kreatif buah hati Anda.

Add comment

Submit