Muslimahdaily - Kehamilan menjadi momen membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi setiap calon ibu. Saat kondisi mengandung buah hati, kesehatan ibu dapat rentan terhadap berbagai jenis penyakit, entah itu penyakit yang menyerang fisik atau mental.

Sindrom HELLP adalah kondisi langka namun serius yang dapat terjadi saat ibu sedang hamil atau tepat setelah melahirkan. HELLP adalah singkatan dari Hemolisis (H), Elevated Liver enzymes (EL), dan Low Platelet (LP). Secara umum, apabila ibu hamil mengalami beberapa kondisi berikut, maka dapat dikategorikan sebagai sindrom HELLP, antara lain:

• Hemolisis: Ini adalah pemecahan sel darah merah. Sel-sel ini membawa oksigen dari paru-paru ke tubuh.
• Enzim Hati Tinggi: Ketika kadar enzim hati meningkat, hal ini bisa berarti ada masalah dengan hati.
• Jumlah Trombosit Rendah: Trombosit membantu pembekuan darah jumlahnya menurun.

Apa itu Sindrom HELLP?

Sindrom HELLP biasanya menyebabkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ hati dan tekanan darah. Jika tidak diobati, sindrom HELLP dapat mengganggu kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan.

Para pakar mengaitkan hubungan antara sindrom HELLP dengan preeklampsia dan eklampsia. Adapun, perbedaan keduanya adalah:

 

- Preeklampsia adalah ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan kerusakan pada organ-organ lain seperti hati dan ginjalnya. Biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan.

- Eklampsia adalah bentuk preeklampsia yang lebih parah dengan gejala seperti kejang – kejang atau pingsan.

Komplikasi Sindrom HELLP

Agar bisa mewaspadai sindrom HELLP, maka ibu hamil perlu mengetahui beberapa komplikasi yang disebabkan sindrom HELLP, di antaranya:

- Kejang
- Hati pecah
- Solusio plasenta (pemisahan plasenta dari dinding rahim sebelum bayi lahir)

Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan, mempengaruhi pertumbuhan bayi dan menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.

Penyebab Sindrom HELLP

Lebih dalam lagi, sebenarnya belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sindrom HELLP. Risiko terkena sindrom HELLP akan semakin meningkat apabila terdapat riwayat medis sebelumnya atau dari keluarga. Sebagian besar wanita yang memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi, bisa berisiko sindrom HELLP.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu risiko sindrom HELLP:

- Usia lebih dari 25 tahun
- Ras Kaukasia
- Telah melahirkan dua kali atau lebih sebelumnya

Gejala Sindrom HELLP

Dengan mengenali gejala – gejala sindrom HELLP lebih dini, setidaknya ibu hamil atau pasien dapat tertangani dengan lebih cepat dan efektif. Berikut beberapa gejala sindrom HELLP yang patut diwaspadai:

- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Berat badan turun drastis
- Pembengkakan, terutama di wajah dan tangan
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Kejang
- Rasa sakit di bagian kanan atas perut
- Mimisan
- Pendarahan terus - menerus

Diagnosa Sindrom HELLP

Apabila ada gejala sindrom HELLP atau gejala lain yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan beberapa tes atau diagnosa, antara lain:

- Mengukur tekanan darah
- Memeriksa sisi kanan atas perut
- Melihat apakah organ hati membesar
- Melihat apakah kaki bengkak
- Memeriksa fungsi hati
- Mengukur jumlah trombosit darah

Perawatan Sindrom HELLP

Solusi terbaik untuk mengatasi sindrom HELLP adalah segera dibawa ke rumah sakit dan sesuai petunjuk dokter, ibu hamil mungkin perlu operasi atau melahirkan sesegera mungkin.

Alternatif lain, dokter juga akan merekomendasikan obat kortikosteroid untuk membantu perkembangan paru – paru janin, obat tekanan darah tinggi, obat anti kejang dan transfusi darah.

Nah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Apabila terdapat gejala sindrom HELLP, sebaiknya ibu hamil sesegera mungkin berkonsultasi dengan dokter. Semoga buah hati dan ibu senantiasa sehat ya..