Muslimahdaily - Saat ini, anak-anak sudah sebulan lebih berkegiatan di rumah. Belajar dan bermain semuanya dilakukan di rumah karena penyebaran virus corona yang belum juga membaik. Keadaan ini mulai menimbulkan rasa bingung pada beberapa orangtua, karena anak terus menuntut untuk bermain sedangkan bunda sudah kehabisan ide permainan untuk si buah hati.
Sebelumnya, bunda harus tahu bahwa sebenarnya bermain adalah hal yang penting bagi anak. Terutama bagi anak usia dini. Lewat permainan, anak bisa belajar banyak hal, mulai dari melatih sensori motorik, pemecahan masalah, mengelola emosi dan masih banyak lagi.
Bahkan menurut metode Montessori, permainan yang merefleksikan kegiatan sehari-hari seperti bermain masak-masakan, bersih-bersih dan permainan lainnya sangat bagus untuk mengembangkan kemampuan bantu diri anak kelak ketika dewasa.
Nah, setelah mengetahui pentingnya bermain bagi anak, berikut 6 jenis permainan yang bisa menambah ide bunda. Ditulis oleh seorang Praktisi Anak Usia Dini, Aninda Utet, Mpsi.T. dengan hastag #IbuNindaParentingSharing.
1. Social Play
Social play memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah membantu anak untuk belajar kompromi saat bermain dengan temannya, membantu anak belajar menyelesaikan konflik dan mengontrol perilaku dan juga mengajarkan anak tentang konsep kepemimpinan.
Dalam social play ini ada beberapa jenis anak, diantaranya:
• Cooperative play : Adanya pembagian peran yang jelas dalam sebuah permainan
• Parallel play: Anak akan bermain sendiri-sendiri namun menggunakan permainan yang sama dengan temannya
• Onlooker play: Anak ini akan mengamati dan mengikuti teman yang sedang bermain
• Associative play: Biasanya akan terjadi interaksi, sharing, namun anak tetap bermain sendiri-sendiri
• Solitary play: Anak ini akan asyik bermain sendiri
• Unoccupied play: Anak diam saja, tidak mau bermain dan tidak memperhatikan sekelilingnya.
2. Cognitive Play
Jelas dari namanya, cognitive play merupakan jenis permainan yang melibatkan kemampuan berpikir atau kognitif anak. Terbagi menjadi empat tahapan:
• Functional play: Permainan yang berhubungan dengan fisik dan otot besar dan juga repetisi atau pengulangan. Contohnya seperti bermain sepeda, lari-larian dan ayunan.
• Symbolic play: Permainan ini jenisnya seperti bermain peran dan menjadikan barang sekitar menjadi sesuatu yang anak inginkan (misal, tempat pinsil menjadi pesawat)
• Constructive play: Bermain dengan membuat atau menyusun sesuatu, contohnya seperti menyusun balok, bermain leggo dan lainnya.
• Play games with rules: Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak 7 tahun ke atas. Seperti main sepak bola, petak umpat, jongkok gerobak sodor dan permainan lain yang menggunakan aturan.
3. Informal Play
Informal play adalah jenis permainan yang tidak melibatkan aturan. Banyak sekalii macam dalam permaini ini, seperti bermain perosotan, ayunan, mandi bola atau bermain di indoor playground bersama anak-anak yang lain. Permainan ini akan melatih interaksi sosial anak, karena ia akan bertemu dengan orang-orang baru di tempat bermain tersebut.
4. Sociodramatic Play
Jenis permaianan peran ini terbagi menjadi dua, yaitu sociodramatic, bermain peran yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari. Kedua, fantasy play, yaitu bermain peran menjadi tokoh khayalannya atau tokoh kartun kesukaannya.
5. Outdoor Play
Bermain di luar ternyata dapat menurunkan tingkat stress pada anak. Banyak hal yang bisa dilatih saat anak bermain di luar, seperti motorik halus, kasar dan interaksi sosial saat bertemu dengan anak yang lain.
Namun saat situasi seperti saat ini, bunda harus lebih hati-hati ya jika ingin mengajak anak bermain di luar.
6. Rough and Tumble Play
Kalau bunda punya anak laki-laki, mungkin bunda akan sering melihat mereka bermain perang-perangan, kejar-kejaran di dalam rumah. Tapi ternyata dorongan untuk bermain jenis ini adalah dorongan biologis manusia yang berhubungan dengan berburu dan juga berkelahi.
Jadi, hal ini tak selamanya negatif, asal tetap dalam pengawasan orangtua ya bunda. Manfaatnya adalah mengajarkan anak tentang kepemimpinan, meningkatkan kemampuan fisiki dan juga belajar menyelesaikan konflik.
Terakhir, ibu Ninda memberikan pesan bahwa yang terpenting dari semuanya adalah waktu. Waktu yang bunda berikan pada anak untuk sekedar bertanya “mau main apa hari ini?, waktu yang digunakan untuk membantu mereka mencapai pengetahuan dan kemampuan baru mereka dan yang terpenting adalah waktu yang bunda luangkan untuk bermain dengan si buah hati.
Sekian, semoga bermanfaat bunda.