Tips Menanamkan Rasa Tanggung Jawab pada si Kecil

Muslimahdaily - Layaknya berjalan dan berbicara, rasa tanggung jawab dipelajari secara bertahap. Selain kejujuran, kreativitas dan hal lainnya yang harus ditanamkan oleh bunda pada si buah hati, tanggung jawab merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh buah hati.

Menurut Titi P. Natalia, M.Psi, Psikolog perkembangan anak, remaja dan keluarga, definisi dari tanggung jawab adalah kemampuan membuat keputusan yang mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang patut dan efektif. Agar benih tanggung jawab dapat tumbuh dalam diri seorang anak, maka perlu latihan yang dilakukan berulang-ulang sampai terbentuk menjadi sebuah kebiasaan.

Rasa tanggung jawab meliputi cara untuk menjaga diri dan orang lain, menjaga barang miliknya dan menerima konsekuensi dari setiap perbuatannya. Mengajarkan tanggung jawab tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, namun bisa diajarkan sejak dini, bahkan sejak anak berumur 3 tahun.

“Memang tak bisa dipungkiri, kesabaran adalah kunci untuk melatih tanggung jawab seorang anak. Sebab sifat itu tidak muncul secara instan. Artinya baru akan terbentuk apabila dilatih terus menerus secara konsisten lewat berbagai pengalaman sehari-hari.” Jelas Titi

Berikut merupakan beberapa tips yang bisa bunda lakukan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada si kecil:

1. Jadi model nyata

Anak-anak belajar dengan meniru orang lain. Sebagai orang tua, bunda harus bisa menjadi contoh bagi si kecil. Ajarkan rasa tanggung jawab dengan menunjukan sikap tanggung jawab Anda pada anak. Misalnya dengan menepati janji Anda pada mereka atau menyiapkan bekal anak setiap harinya sesuai kesepakatan yang telah Anda buat

2. Ajarkan konsep ‘tindakan dan konsekuensi’

Ajarkan anak bahwa setiap tindakan akan ada konsekuensinya. Ajarkan hal ini secara sederhana, dengan menghubungkannya dengan hal- hal yang terjadi pada keseharian anak. Misalnya, ketika anak mendapatkan nilai yang bagus, ajarkan bahwa hal itu bisa terjadi karena ia belajar dengan giat atau ketika ia pulang dengan kaos kaki yang kotor dan basah tanyakan anak penyebabnya dan jelaskan bahwa kaos kaki yang kotor merupakan konsekuensi dari perbuatannya

3. Latih sesuai usia

Titi menyarankan untuk melatih tanggung jawab sang buah hati sesuai dengan usia dan perkembangan motoriknya. Sebagai contoh, untuk anak usia 3 sampai 5 tahun dapat diajarkan dengan memberi pemahaman mengenai pakaian mana yang dapat digunakan saat bermain, tidur dan sebagainya. Sedangkan anak usia 5 sampai 7 tahun, dapat diajrkan cara mencuci tangan sebelum makan dan gosok gigi setelahnya. Anak juga sudah bisa diajarkan untuk merapihkan mainannya setelah selesai bermain, tentunya orang tua juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung, misalnya dengan menyiapkan rak tempat untuk menaruh mainan-mainan si kecil

4. Reward dan Punishment

Berikan penghargaan jika anak Anda mulai menunjukan rasa tanggung jawabnya. Bisa dengan menggunakan sistem weekly reward, dengan membuat papan chart yang ditempelkan dengan bintang untuk menunjukan perkembangan yang ditunjukan oleh anak. Saat anak Anda sudah meraih jumlah bintang yang banyak berikan ia hadiah yang sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya bila anak tidak menunjukan rasa tanggung jawabnya, Anda boleh memberikan hukuman, tentunya tidak yang bersifat fisik, misalnya dengan mengurangi waktu bermainnya.

Sifat tanggung jawab ini kelak akan sangat berguna untuk anak. Dengan dilatih bertanggung jawab sejak dini, maka nantinya mereka dapat mengambil keputusan yang tepat saat dibutuhkan, pAndai menyeimbangkan kepedulian diri sendiri dan terhadap orang lain.

Add comment

Submit