Muslimahdaily - Emosi yang timbul karena melihat atau mengalami kejadian ekstrem yang umumnya melibatkan kematian, luka serius atau adanya ancaman terhadap fisik diri sendiri maupun orang lain disebut juga sebagai trauma.
Trauma dapat dialami baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, namun tentunya anak-anak akan lebih rentan mengalami rentan karena secara psikologis mereka belum siap menghadapi suatu peristiwa ekstrem tersebut. Anak yang mengalami trauma akan lebih sering tidak merasa aman, selalu merasa takut dan tak berdaya.
Apakah ada yang bisa orangtua lakukan dalam mengatasi trauma pada anak? Agustina, Cht., CGA, M.Psi, psikiatri dan penulis pada website meetdoctor.com, mengungkapkan beberapa tips untuk mengatasi trauma pada anak, diantaranya :
1. Memberikan rasa aman dan nyaman
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengalaman traumatik pada anak mengakibatkan anak kehilangan rasa aman dan nyaman. Maka hal yang dapat orangtua lakukan adalah memberikan rasa aman dan nyaman pada anak. Rasa aman dan nyaman dapat ditimbulkan dari pelukan atau memberikan keyakinan bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja.
Tentunya rasa aman dan nyaman ini tidak akan timbul begitu saja, namun seiring waktu, rasa tersebut akan timbul pada diri anak dan oraangtua tidak harus menjadi satu-satunya sumber rasa aman dan nyaman bagi diri anak.
2. ‘Kehadiran’ orangtua
Memberikan dukungan serta motivasi kepada anak sangatlah penting untuk memperbaiki mental anak yang mengalami trauma. Kehadiran dan kesetian orangtua dalam mendampingi dan selalu berada disisi anak sangatlah dibutuhkan pada masa-masa ini.
3. Jangan menyalahkan anak
Trauma yang berkepanjangan tentunya akan membuat orangtua dan orang-orang di sekitarnya menjadi frustasi, namun janganlah orangtua memberikan komentar yang menyudutkan dan menyalahkan anak. Karena hal tersebut justru akan membuat trauma anak semakin bertambah parah.
4. Berikan sumber kesenangan anak
Beberapa ahli menunjukkan bahwa salah satu cara untuk menghilangkan rasa trauma pada anak adalah dengan memberikan hal yang ia senangi, seperti mainan atau buku kesukaannya.
5. Melakukan hipnoterapi
Hipnoterapi tidak selalu harus dilakukan dengan ahli, orangtua dapat melakukan hipnoterapi pada saat anak dalam kondisi mengantuk dan sudah akan tertidur (kondisi trance). Berikan sugesti dengan kata-kata positif sambil terus-menerus mengelus-elus punggung anak anda atau gerakan monoton lainnya yang dapat memberikan ketenangan pada anak.
Menyembuhkan trauma anak bukanlah hal yang dilakukan sekali atau dua kali. Orangtua dituntut sabar dalam menghadapi anak yang mengalami trauma. Selain itu, peran anggota keluarga yang lain sebalin ibu dan ayah akan mempermudah penyembuhan trauma anak.