Muslimahdaily - Wanita acap kali masih dipandang remeh di dunia ilmu pengetahuan. Namun, apa yang dilakukan oleh Dr. Siti Khayriyyah seolah mendobrak semua stigma yang ada tentang wanita. Dari ke-27 orang nominator di bidang komunikator sains di seluruh jagad, ternyata muslimah asal Malaysia inilah yang menjadi pemenangnya.

Ia dinobatkan sebagai “Komunikator Ilmu Pengetahuan (sains) Terbaik di Dunia” dalam sebuah kompetisi yang disebut FameLab Internasional ke-11.

Dilansir dari laman New Straits Times, Dr. Siti Khayriyyah tak pernah menyangka dirinya akan menjadi pemenang karena semua pesaingnya adalah kontestan yang berprestasi luar biasa.

Biomarker Berjudul "To Find A Hidden Killer"

Wanita yang juga berprofesi sebagai profesor di School of Biological Sciences, Universiti Sains Malaysia (USM) ini juga mampu membuat juri dan penonton terpukau selama mempresentasikan penelitian ilmiahnya.

Dr. Siti Khayriyyah mencoba memaparkan secara jelas dan berdasarkan fakta ilmiah tentang penyakit menular memakai biomarker yang diberi judul “ To Find a Hidden Killer”.

Festival ilmu pengetahuan Cheltenham yang digelar di Negeri Ratu Elizabeth tersebut berlangsung selama 6 hari dan mengharuskan setiap peserta untuk memaparkan presentasinya hanya dalam waktu 3 menit.

Dukungan Teman Dan Keluarga Menjadi Penyemangat

Wanita berotak encer asal Negeri Jiran ini memang sudah berkecimpung di dunia ilmu pengetahuan sejak lama. Pada 2015, FameLab diboyong ke Malaysia oleh pemerintah Inggris agar bisa menggandeng pemerintah Malaysia dan Kelompok Industri serta perusahaan teknologi.

Rupanya, kesempatan tersebut tidak disia – siakan oleh Dr. Siti Khayriyyah untuk menyampaikan penelitiannya tentang tuberkulosis (TBC).

Wanita yang juga seorang ibu dari 2 orang putra tersebut sangat memperhatikan penyakit tuberkulosis dan mencari solusi terbaik memakai biomarker.

Dikatakan lebih lanjut, Dr. Siti Khayriyyah ingin menjelaskan penelitiannya kepada seluruh penonton dengan pendekatan emosional sebagai seorang manusia. Kemudian, ia mulai memadukan ilmu pengetahuan dengan cerita.

Ternyata, ia juga didukung oleh beberapa teman dan rekan kerja seperti British Council, MIGHT, para alumni Famelab Malaysia, serta pelatih asal BBC, Dallas Campbell.

Prestasi gemilang yang diraih Dr. Siti Khayriyyah sontak memberikan kebanggaan baru bagi Malaysia untuk terus mengembangkan bidang ilmu pengetahuan ke tingkat yang lebih lanjut.

Atas prestasinya tersebut, MIGHT memberikan kehormatan dengan mengundang Dr. Siti Khayriyyah menghadiri sebuah ceremonial khusus di taman sains kota Cyberjaya.

Prestasi Dr. Siti Khayriyyah Lainnya

Berhasil menjadi peraih gelar Komunikator Sains Terbaik Dunia, ternyata tidak membuat Dr. Siti Khayriyyah tinggi hati.

Rupanya, ini hanya segelintir dari prestasi – prestasi lain yang sudah pernah ia raih. Di antaranya pernah tergabung dalam peneliti di Nizhny Novgorod, Rusia serta menjadi salah satu mahasiswa perintis di Kulliyyah of Science di International Islamic University di Malaysia.

Tak hanya itu, Dr. Siti Khayriyyah juga pernah berdomisili di Jenewa, Swiss untuk menjadi mahasiswa magang di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal ini merupakan salah satu bagian dari program master di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.

Kini ia juga sedang mengejar gelar PhD di arlane Burnet Institute di Melbourne, Australia dan sedang fokus menuntaskan penelitiannya di Beijing, China.

Masalah penyakit masih menjadi konsentrasi penelitian akademiknya. Terutama epidemiologi infeksi virus hepatitis C.

Dr. Siti Khayriyyah bertekad untuk terus mengembangkan minatnya pada TBC serta infeksi mukosa di bawah monitoring Associate Prof David Anderson untuk program Pasca Sarjana.

Detty Risetya

Add comment

Submit