Muslimahdaily - Ketertarikan terhadap dunia pariwisata dan kebudayaan membuat wanita cantik berhijab dengan nama Nayadini ini sangat tertarik dengan dunia travelling, berbagai tempat baik dalam dan luar negeri pernah ia datangi.

Bila kebanyakan orang ingin jalan - jalan bersama kawan ataupun keluarga, berbeda dengan wanita yang akrab disapa Naya ini, ia lebih tertarik untuk solo travelling. Bahkan bagi Naya menjadi solo traveller merupakan cita-cita sebelum dirinya menikah nanti.

Ibarat buah tak jatuh jauh dari pohonnya, jiwa petualang Naya diwarisi dari sang ibu yang sedari SMA suka menjelajah dan mendaki gunung. Naya mulai pendakian pertamanya saat memasuki dunia perkuliahan. Tak tanggung - tanggung wanita cantik ini telah menaklukan atap pulau Jawa gunung Semeru dan sederet gunung lainnya seperti Gunung Rinjani, Gunung Kerici dan Gunung Latimojong.

(Baca juga : Khansa Syahlaa, Muslimah Cantik Penakluk 7 Gunung Tertinggi)

Tak hanya dalam negeri, Naya juga sangat senang berwisata ke luar negeri, tidak mau sekedar jalan - jalan, ia kerap mengikuti berbagai program kepemudaan internasional seperti, Winterkurs di Berlin, Jerman pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2016, ia mengikuti program konferensi di European Parliament di Belgia dan program terakhir yang ia jalani pada tahun 2018 yaitu Youth Leadership Homestay di Sydney, Australia.

Banyak pengalaman tak terlupakan dialami muslimah petualang yang satu ini. Salah satu yang tak terlupakan bagi Naya adalah ketika di Belgia. Ia menjadi satu-satunya wanita muslim berhijab saat mengikuti program European Parliament.

Tak hanya itu, berbagai hal baru Naya dapatkan ketika menjalani hobi Travelling. Mulai dari perjalanan wisata keluar negeri gratis, teman hingga keluarga baru, serta banyak belajar mengenai budaya serta kebiasaan warga lokal.

Duka juga pernah dirasakan Naya, ketika di luar negeri ia pernah kesulitan mencari tempat untuk shalat sampai dirinya harus shalat di gereja karena tidak menemukan masjid atau mushollah.

Tak hanya itu Muslimah traveller penyuka pantai dan pegunungan ini pernah mengalami pengalaman pahit saat melakukan pendakian. Ia cidera pada bagian engsel kaki dengan tertatih Naya terus mendaki dengan membawa tas carrier  yang cukup berat, namun ia tak ingin menghentikan langkahnya untuk mencapai puncak walaupun menahan sakit yang luar biasa. 

Lebih dari selusin perjalanan telah ditempuh, Naya mengamati bahwa kurang sadarnya para pengunjung terhadap lingkungan menjadikan mereka lupa diri sehingga membuat tempat wisata dan fasilitasnya menjadi kotor seperti banyak sampah berserakan.

(Baca juga : Alya Nur Zurayya, Content Creator Multitalenta)

Oleh karena itu tak jarang ia mengingatkan kepada para traveller untuk selalu bertanggung jawab terhadap sampah milik mereka, jangan pernah meninggalkan apapun selain jejak, jangan pernah mengambil apapun selain foto, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu. Hal-hal itu yang selalu Naya tanamkan saat dirinya berpergian.

Naya berharap dirinya dapat menjadi traveller wanita berhijab pertama yang melakukan pendakian ke tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Apabila dapat melakukan hal tersebut, tentu akan menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi dirinya.

 

Konten ini adalah hasil kerjasama Muslimahdaily.com x Ayojalan.id

Add comment

Submit