Muslimahdaily - Indonesia merayakan 71 tahun kemerdekaan yang diproklamirkan 17 Agustus 1945 silam. Menua tak berarti melemah, Indonesia justru makin matang dan bersaing di kancah dunia. Bukan hanya para prianya, srikandi-srikandi Indonesia pun menuai prestasi hingga mancanegara.

Sebagai negara yang memiliki ragam budaya yang melimpah, Indonesia berusaha meruntuhkan sekat-sekat diskrimasi agar semua warganya berhak berekspresi, termasuk para muslimah yang memiliki segudang prestasi yang mendunia. Berikut beberapa muslimah dengan hijabnya yang mampu bersaing di mata internasional.

1.Dian Pelangi

Namanya sudah tak asing lagi di dunia fashion muslimah. Lahir di Palembang pada 14 Januari 1991, Dian menamatkan pendidikannya Ecole Superieur des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD) Prancis. Ia menghentak fashion dunia dengan mengusung fashion muslim yang santun namun modis.

Dikenal suka menggunaan warna-warna cerah dan memadukannya dengan kain-kain khas Indonesia, Dian Pelangi sudah meraih sejumlah penghargaan dunia. Yang terbaru, Dian masuk dalam (Business of Fashion) #BOF 500 The Most Influential People Shaping the Global Industry. Ia dianggap memiliki kontribusi besar dalam membentuk industri fashion dunia. Eksistensi Dian pun sudah meliputi London, Paris, Melbourne, Dubai, Washington DC, dan New York, dan lain sebagainya.

2.Agung Etty Hendrawati

Salah satu atlet kebanggaan Indonesia, Agung Etty Hendrawati. Hijab yang ia gunakan tak pernah membatasinya bergerak sebagai atlet panjang dinding. Ia masuk ke dalam salah satu penerima penghargaan Kartini Award 2011 karena telah membawa nama Indonesia pada pertandingan panjat dinding internasional.

Beberpa penghargaannya adalah medali emasi Speed Climbing Indonesia pada PON XV, Speed Climbing ESPN X sebagai juara dunia, Speed Climbing UIAA Asian Cup di China sebagai juara pertama, dan lain sebagainya. Dilansir Indosport, Agung Etty kini aktif sebagai pelatih daripada atlet.

3.Heni Sri Sundani


Nama Heni Sri Sundani patut dibanggakan, karena namanya berhasil masuk ke dalam Top 30 Social Entrepreneur Asia Forbes International 2016. Heni yang berdarah Ciamis berasal dari keluarga miskin dan memprihatinkan. Namun sejak kecil, wanita kelahiran 1987 ini dikenal cerdas dan sangat mementingkan pendidikan.

Demi mengubah nasibnya, ia bekerja di Hong Kong sambilmenempuh pendidikannya dijurusan Entreteneurial ManagementSaint Mary's University Hong Kong. Setelah 6 tahun berjuang ke Hong Kong, ia pulang ke kampung halamannya dan mengabdikan diri dengan bekal ilmu yang dimilikinya. Ikut suami ke Bogor, Heni pun mendirikan banyak program lewat komunitas AgroEdu Jampang Community yang mereka dirikan. Di dalamnya ada program besar seperti pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan sosial dakwah yang fokus pada anak-anak dari keluarga petani.

Heni juga pernah meraih Top 300 Promising Young Leader Asia (Forbes 2016), Perempuan Inspiratif NOVA Bidang Pendidikan (2015), Duta Sastra Buruh Migran Hong Kong dalam festival sastra Internasional UWRF (2010), dan lain sebagainya.